Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Fiktor) Peluru Terahir

7 April 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:56 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalo orang Jawa bilang...dianggap desertir hahahaha

Dan mereka pun mulai membaur dengan penduduk sekitar. Untuk mencukupi kebutuhan makan, mereka mulai bekerja.

Andee kembali ke habitat awalnya, angon kambing milik warga.

Herry membuka jasa pedicure. (jaman dulu udah ada pedicure coy wakakaka)

Elang mencoba mengamen berbekal gitar yang di pinjamnya dari seorang lelaki tua.

Maskolis..nah ini..sebelum jadi tentara, Maskolis adalah seorang penyamar dan pencopet handal. Dikarenakan warga gak ada yang punya dompet, terpaksa dia ikut Elang mengamen untuk menjadi penari latar hahahaha.

****

Hari berganti hari dan bulan pun berganti. (halah..lebay jiakakaka)

Kerinduan Herry akan Tyas kekasihnya semakin membuncah. Tapi apa daya, tak mungkin baginya untuk menemui sang kekasih. Tyas sudah menganggap Herry tewas.

Merekapun berunding untuk mencari cara mengetahui keadaan Tyas tanpa di ketahui Wepe.

Akhirnya, diutuslah Maskolis dengan menyamar sebagai cenayang alias dukun wanita berkulit hitam yang mampu berbicara dengan arwah. (sumpeh deh..film ghost nya Demi More terinspirasi dari kisah ini wakakaka).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun