Walaupun sebenarnya ragu dengan percobaan perdana ini apakah berhasil atau tidak. Namun saya berusaha menenangkan perasaan. Karena saya yakin jika perasaan tenang, maka pikiran pun juga akan jernih, dan tentu tindakan yang dilakukan akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Awalnya saya siapkan bahan-bahannya seperti 2 biji telor, 1 biji kentang, daun seledri, daun bawang, bawang merah, garam, dan lada bubuk. Untuk bahan-bahan tersebut belum ada takaran yang tepat.Â
Namanya juga percobaan perdana. Kalau berhasil, dari tes rasa bisa dijadikan panduan, apa yang perlu ditambah ataupun dikurangi.
Proses pembuatan perdana dimulai dengan mengiris tipis-tipis kentang. Lalu dimasukkan ke wajan yang sudah dioles tipis dengan minyak goreng. Kemudian panggang sebentar.Â
Di lain wadah, kocok telor dan campurkan potongan daun seledri, daun bawang, garam, irisan bawang merah, dan lada bubuk. Kemudian kocokan telor itu disiramkan perlahan ke irisan kentang, lalu wajahnya ditutup. Beberapa saat balik martabak, dan wajan ditutup kembali.
Setelah martabak kentang percobaan ini diangkat dan disajikan, anak-anak begitu gembira. Walaupun martabaknya belum disandingkan dengan pelengkap seperti acar, mereka tetap antusias.
Saatnya menyantap hidangan martabak kentang berteman teh hangat. Irisan demi irisan saya serahkan ke anak-anak. Setelah beberapa saat, saya tanya mereka. "Gimana enak atau tidak ya?" namun mereka diam saja. Saya kian penasaran saja. "Gimana rasanya?" hati saya berdebar-debar menunggu jawaban mereka.
Ternyata anak-anak tidak berani bicara, entah kenapa. Supaya tidak penasaran, saya coba saja sendiri potongan martabak tersebut. Hem... Ternyata ini ya yang membuat anak-anak terdiam, takut bicara jujur pada ibunya.Â
Saya merasakan potongan kentang belum masak secara sempurna (belum empuk), walaupun untuk rasa sudah lumayan lezat. Jadi, dari melihat hasil dan tes rasa, saya sudah bisa menyimpulkan apa saja yang perlu ditambah supaya dapat menghasilkan martabak kentang yang lezat.
Beberapa hari kemudian, saya mencoba kembali membuat martabak kentang. Dari percobaan perdana, saya menyimpulkan harus menambah lagi dari segi waktu pematangan kentang, dan sepertinya juga harus dibalik lagi supaya matangnya merata.Â
Selain itu pula perlu mengganti minyak untuk olesan wajan dengan margarin saja supaya lebih mengeluarkan aroma yang wangi, serta menambahkan sedikit kaldu bubuk pada kocokan telor.