Mohon tunggu...
Eko Wurianto
Eko Wurianto Mohon Tunggu... Guru - Si Tukang Ngeteh

Seneng Ngeteh dan Ngobrol Ngalor Ngidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Judi...Judi...Ngeek!

15 Oktober 2023   13:51 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:55 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lagu Judi, Rhoma Irama. Gambar oleh Eko Wurianto/Dok. Pribadi

Minggu pagi, kerja bakti. Sudah sejak jam enam pagi, Pak RT woro-woro, halo-halo, pengumuman menggunakan TOA masjid kampung saya. Mengingatkan warganya untuk segera bersiap sedia cancut tali wanda membersihkan selokan biar air limbah mengalir lancar. Biar tidak jadi tempat nyamuk bertelur.

Jam setengah tujuh warga kampung sudah sibuk mengotak-atik selokan. Mengangkati daun-daunan dan plastik yang tercebur ke dalam got dan mencabuti rumput-rumput yang tumbuh di dindingnya.

Setelah satu setengah jam, pekerjaan kelar. Orang-orang terus berkumpul di pos ronda untuk mengudap gorengan dan menyeruput teh panas yang telah disediakan oleh ibu-ibu. Gayeng sekaligus nyamleng. 

Sambil selonjoran di pinggir jalan kampung yang belum tersentuh sinar matahari karena terhalang cabang-cabang pohon angsana, kami mengobrol banyak hal.

Tiba-tiba dari tikungan yang kira-kira 50 meter jauhnya dari pos ronda muncul seorang pengamen dengan menenteng tape recorder. Sepertinya ia tidak tahu kalau di gang yang akan dia lalui sedang banyak orang duduk-duduk di pinggiran jalan.

Ia tampak malu dan ragu untuk berjalan melewati orang-orang kampung. Ketika ia memutuskan untuk berbalik arah, mengambil jalan lain, salah seorang warga kampung memanggilnya:

"Pak, mau kemana? Sini...!!!"

Pengamen itu, meskipun tampak segan memenuhi panggilan warga, dengan senyam-senyum malu mendekat ke arah kami.

"Ya, Pak?"

"Lha mbok nyanyi untuk kami. Ini bapak-bapak habis kerja bakti. Kalau dihibur dangdut kayaknya cocok."

"Ohh, siap, Pak."

Ia tampak menekan-nekan alat yang dibawanya itu dan mengalunlah intro lagu Gali Lobang Tutup Lobang, milik Rhoma Irama. Tanpa dikomando, orang-orang langsung berdiri dan berjoget di sekeliling pengamen itu.

Ketika lagu sampai pada lirik: "Gali lobang, tutup lobang. Pinjam uang, bayar hutang." Semua orang ikut bernyanyi dengan keras. Suasana jadi tambah meriah. Pak pengamen juga nampak sangat senang karena nyanyiannya bisa menghibur orang.

Lagu itu sepertinya sangat cocok dengan suasana dan mood orang-orang. Karena setelah lagu selesai, orang-orang kembali meminta pengamen untuk menyanyikan lagu itu lagi. Dan tiap kali sampai pada lirik yang tadi, orang-orang kembali teriak ikut bernyanyi.

Baru setelah lagu selesai untuk yang kedua kali, salah seorang warga memberikan uang sepuluh ribuan kepada pengamen. Sebelum berlalu, Ngatimin Dingklik menawarkan segelas teh kepada si pengamen yang disambut dengan gembira.

Orang-orang kembali ke gelas dan gorengan mereka. Ketika seorang anak muda menuang teh ke gelasnya sambil menyenandungkan lirik Gali Lobang Tutup Lobang, Pinjam Uang Bayar Hutang, Satemo Dokar berkata:

"Gimana nggak gali lobang tutup lobang. Ekonomi begini sulitnya."

"Iya, makanya banyak orang yang terseret judi online. Ya karena berharap dapat duit tanpa kerja keras."

"Betul katamu, Min. Kabar beritanya yang ikut judi online itu malah orang-orang miskin."

"Saya juga nggak habis pikir lho. Lha kalau untuk makan saja susah, terus kenapa uangnya malah digunakan untuk judi."

"Ya karena harapan palsu itu tadi."

"Memangnya mereka selalu menang?"

"Yaa menangnya mungkin sekali dua kali. Tapi kalahnya bisa puluhan kali."

"Lha iya to. Kok nggak eman-eman lho. Uang dihambur-hamburkan untuk sesuatu yang belum pasti begitu. Anehnya, sudah berkali-kali kalah kok ya masih ikut judi terus ya."

"Lha karena mereka masih terus berharap menang kok. Jadi begitu kalah, bukannya insyaf dan berhenti tapi malah ikut lagi dan ikut lagi."

"Ini bahaya lho. Saya kok jadi takut kalau anak-anak muda kita terpengaruh main judi online. Mereka kan pegang hp hampir 24 jam lho. Terbiasa rebahan. Takutnya mereka pingin jadi kaya dengan minim usaha."

"Wah bisa jadi itu. Kita harus mencegah itu terjadi minimal pada anak-anak kampung kita."

"Caranya?"

"Kita harus bikin kampanye anti judi online. Bikin himbauan, sosialisasi, pasang poster-poster anti judi online dan pengajian-pengajian umum dan ibu-ibu juga harus mengangkat tema ini."

"Wah benar katamu. Bagaimana Pak RT."

Pak RT yang duduknya agak jauh dari kami mengangkat jempol dan berkata:

"Cocok! Nah, untuk mengawali kampanye anti judi, bagaimana kalau kita nyanyi lagunya Bang Haji Rhoma Irama yang berjudul "Judi". Setuju?"

"Setujuuuuu..."

Pengamen yang dari tadi asyik menikmati tehnya, meletakkan gelas dan berdiri. Ditekan-tekannya tombol yang ada di tape recordernya. Orang-orang lalu berdiri ketika musik lagu "Judi" mengalun. Judi...Judi...Ngeek!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun