Ia tampak menekan-nekan alat yang dibawanya itu dan mengalunlah intro lagu Gali Lobang Tutup Lobang, milik Rhoma Irama. Tanpa dikomando, orang-orang langsung berdiri dan berjoget di sekeliling pengamen itu.
Ketika lagu sampai pada lirik: "Gali lobang, tutup lobang. Pinjam uang, bayar hutang." Semua orang ikut bernyanyi dengan keras. Suasana jadi tambah meriah. Pak pengamen juga nampak sangat senang karena nyanyiannya bisa menghibur orang.
Lagu itu sepertinya sangat cocok dengan suasana dan mood orang-orang. Karena setelah lagu selesai, orang-orang kembali meminta pengamen untuk menyanyikan lagu itu lagi. Dan tiap kali sampai pada lirik yang tadi, orang-orang kembali teriak ikut bernyanyi.
Baru setelah lagu selesai untuk yang kedua kali, salah seorang warga memberikan uang sepuluh ribuan kepada pengamen. Sebelum berlalu, Ngatimin Dingklik menawarkan segelas teh kepada si pengamen yang disambut dengan gembira.
Orang-orang kembali ke gelas dan gorengan mereka. Ketika seorang anak muda menuang teh ke gelasnya sambil menyenandungkan lirik Gali Lobang Tutup Lobang, Pinjam Uang Bayar Hutang, Satemo Dokar berkata:
"Gimana nggak gali lobang tutup lobang. Ekonomi begini sulitnya."
"Iya, makanya banyak orang yang terseret judi online. Ya karena berharap dapat duit tanpa kerja keras."
"Betul katamu, Min. Kabar beritanya yang ikut judi online itu malah orang-orang miskin."
"Saya juga nggak habis pikir lho. Lha kalau untuk makan saja susah, terus kenapa uangnya malah digunakan untuk judi."
"Ya karena harapan palsu itu tadi."
"Memangnya mereka selalu menang?"