" Lho, kenapa?" Tanya anak buahnya heran.
  " Kamu gak takut kena covid 19?" Jawab Mampir acuh. " Coba, lihat tetangga kanan-kirimu yang dulu hidup rukun dan saling peduli, sekarang saling curiga gara-gara takut dengan ketakutannya sendiri. Mereka takut terpapar pandemi, hingga mereka lupa takut kepada Pencipta Pandemi, " lanjutnya sambil menerawang ke wajah langit.
  " Apa sampean gak takut kelaparan?" Tanya anak buahnya mendorong keberanian Mampir.
  " Aku tidak takut kelaparan karena rejeki sudah ada yang mengatur, " kilah Mampir santai.
  " Apa sampean sudah siap kelapar seperti petani-petani kehilangan mata pencahariannya gara-gara sepi tengkulak hingga hasil sayurannya membusuk dan tak laku?" Tanya anak buahnya berdiplomasi untuk memberi suntikan semangat dan keberanian.Â
  " Coba ingat kejadian 10 hari yang lalu?" Ujar Mampir mengingatkan.
  " Kejadian kematian pak Kabul?" Jawabnya agak terkejut.
  " Ya. Gara-gara kematian belio yang mendadak karena serangan sesak napas yang lama telah dideritanya," tukas Mampir.
  " Apa hubungannya dengan pekerjaan kita?" Tanyanya gak ngerti.
  " Semua itu ada hubungannya dengan pekerjaan kita."
  " Lho kok gitu?" Tanya anak buahnya heran.