Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Memahami Fenomena "Musim Serangan Fajar" dalam Tahun Politik

10 Februari 2024   14:32 Diperbarui: 10 Februari 2024   14:34 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan umum seringkali diwarnai dengan budaya uang yang digunakan sebagai sarana untuk menarik banyak dukungan dari masyarakat.

Fenomena ini kemudian membawa dampak yang merusak sistem politik dan membahayakan keberlangsungan demokrasi.

Oleh karena itu, penting untuk memahami beragam cara untuk menghilangkan budaya uang dalam kegiatan politik.

Untuk mengubah budaya politik dengan menggunakan uang sebagai serangan fajar, dibutuhkan peran serta dari masyarakat. Masyarakat harus memahami konsekuensi dari penggunaan uang secara tidak etis dan mengawasi calon politisi yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Jika ternyata ada pelanggaran yang terjadi, masyarakat harus menyuarakan dan melaporkannya pada pihak yang berwajib. Kesadaran masyarakat sangat penting karena mereka memiliki peran penting dalam menentukan keberlangsungan demokrasi di negara ini.

Regulasi yang Tegas: Selain kesadaran masyarakat, dibutuhkan pula regulasi yang tegas yang mengatur segala bentuk penggunaan uang. Saat ini, aturan tentang dana kampanye di Indonesia masih belum cukup kuat dan efektif sehingga para calon politisi masih dapat menyalahgunakan uang pada saat pemilihan.

Oleh karena itu, perlu dibuat aturan dan ketentuan yang lebih ketat dan tegas sebagai upaya dalam menghilangkan budaya uang dalam kegiatan politik.

Kampanye Edukasi: Kampanye edukasi juga dapat membantu untuk mengeliminasi budaya uang dalam kegiatan politik. Ide ini dapat berguna untuk mendorong masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam proses pemilihan dan menekankan pentingnya integritas dalam perpolitikan. Kampanye ini bisa meliputi acara debat politik, diskusi, media sosial, dan sebagainya.

Kesimpulan: Budaya uang sebagai serangan fajar merupakan fenomena yang harus dihilangkan dari tatanan politik.

Hal ini merupakan masalah serius yang dapat merusak tatanan politik dan membahayakan keberlangsungan demokrasi di negara ini.

Menumbuhkan kesadaran masyarakat, penerapan regulasi yang ketat dan kampanye edukasi adalah langkah-langkah awal dalam rangka menghilangkan fenomena budaya uang dalam kegiatan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun