Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Memahami Fenomena "Musim Serangan Fajar" dalam Tahun Politik

10 Februari 2024   14:32 Diperbarui: 10 Februari 2024   14:34 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eko Windarto

Dalam setiap tahun politik, seringkali muncul fenomena yang dikenal sebagai "Musim Serangan Fajar". Pada masa ini, masyarakat akan dihadapkan pada derasnya alur informasi, narasi, dan propaganda dari para elite politik. Namun, fenomena ini sebenarnya dapat dipahami dari sudut pandang yang lebih mendalam dan objektif.

Memasuki tahun politik, seringkali kita dibuat sibuk dengan derasnya serangan-serangan politik dari berbagai belah pihak. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat kadangkala merasa kebingungan untuk menentukan pilihan yang tepat. Tidak jarang pula ada kelompok tertentu yang menggunakan momen ini untuk mengembangkan narasi yang berbahaya. Fenomena seperti inilah yang dikenal dengan sebutan "Musim Serangan Fajar".

Mengapa Fenomena Ini Terjadi? Secara garis besar, "Musim Serangan Fajar" terjadi karena para elite politik ingin memaksimalkan peluang mereka untuk mendapatkan suara. Saat ini, media sosial telah menjadi platform yang paling efektif untuk menyebarluaskan narasi sekaligus menyerang kandidat lawan. Hal ini semakin memperparah fenomena ini, sebab masyarakat menjadi lebih mudah terpapar konten yang tidak selalu akurat dan dapat membentuk persepsi yang salah.

Bagaimana Menghadapinya? Sebagai masyarakat, kita harus cermat dalam menyikapi setiap serangan politik dan narasi yang disebarkan oleh berbagai elit politik. Pertama-tama, carilah sumber informasi yang terpercaya dan selalu berpikir kritis. Kedua, hindari terlalu terpengaruh oleh narasi yang cenderung tendensius. Ketiga, carilah informasi yang lebih terperinci dan objektif guna membuat keputusan yang tepat.

Fenomena "Musim Serangan Fajar" sebenarnya bukanlah sesuatu yang asing dalam dunia politik. Namun, sebagai masyarakat kita harus terus berusaha untuk memahami dan menghadapinya dengan bijak. Sebab pemilihan yang buruk dapat memberikan dampak yang buruk pula bagi masyarakat dan negara kita.

Oleh karena itu, selalu senantiasa kritis dan objektif dalam setiap langkah kita dalam menghadapi fenomena ini.

Uang di Tahun Politik: Alat Serangan Fajar yang Beracun

Ketika memasuki tahun politik, dan dekat dengan hari pencoblosan, selain propaganda dan serangan politik yang deras, uang juga sering menjadi alat untuk memenangkan pemilihan.

Namun, penggunaan uang secara tidak etis dan tidak bertanggung jawab dapat menjadi alat serangan fajar yang beracun dan berbahaya bagi keberlangsungan demokrasi.

Beberapa jam sebelum tempat pencoblosan dibuka, uang para caleg mulai gentayangan membuat "Serangan Fajar" untuk mengumpulkan dukungan yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun