Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah pekerja keras dan seorang pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilar-Pilar Masyarakat Islami

22 Agustus 2024   07:28 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat adalah kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda tetapi menyatu dalam ikatan Kerjasama, dan mematuhi peraturan yang disepakati bersama. Masyarakat yang ideal adalah yang meski mereka memiliki sub jati diri yang berbeda-beda tetapi mereka menyatu dalam satu identitas masyarakat, mematuhi peraturan yang disepakati bersama dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.

Sepintas pemikiran ini sejalan dengan konsep Bhineka Tunggal Ika yang menjadi ruh terbangunnya bangsa Indonesia. Tujuan bersama masyarakat adalah mmembangun kesejahteraan sosial dimana setiap individu terlindungi hak-haknya oleh sistem sosial. Sistem sosial akan kuat jika didukung oleh sub sistem yang menjadi pilarnya.

Harus dibedakan antara masyarakat Islam dan masyarakat Islami. Masyarakat Islam adalah kumpulan masyarakat yang beragama Islam, sedangkan masyarakat Islami adalah masyarakat yang didalamnya berlaku nilai-nilai Islam. 

Jika suatu masyarakat terbangun sesuai dengan konsep tersebut diatas maka tatanan masyarakat itu akan sangat indah, apa yang oleh Nabi disebut sebagai taman. Di dunia manusia (masyarakat) itu berpeluang menjadi taman yang indah jika didukung oleh pilar-pilar yang kuat. "Ad dunya bustanun tuzuyinat bikhamsati asy ya"

Menurut Nabi adan enam pilar yang diperlukan begi terbangunnya taman manusia, yaitu: (1) Ilmunya ulama, (2) Keadilan penguasa, (3) Kejujuran para penguasa, (4) Kemurahan hati otang kaya, (5) doa orang miskin dan (6) disiplin para pekerja.

1. Ilmunya Ulama

Yang dimaksud ulama dalam konteks ini adalah para ahli, ilmuwan tidak terbatas pada ahli ilmu agama. Yang dimaksud ilmunya ulama sebagai pilar masyarakat adalah konsep ilmiah. Suatu tatanan masyarakat harus berdiri diatas konsep ilmiah. 

Undang-undang, peraturan struktur organisasi dan program-program harus teruji secara ilmiah. Sebuah konsep harus didasari oleh filosofi yang benar dan struktur pemikiran yang logis. Dengan konsep yang logis maka dinamika masyarakat bisa direkayasa (social engeenering) dan diprediksi. Pada tataran masyarakat manapun ulama (ilmuwan) menempati kedudukan yang terhormat.

2. Keadilan Penguasa

Ketika sebuah konsep diaplikasikan maka ia harus dipatuhi secara konsisten dan proposional menyangkut tertib, sistem, kadar dan peruntukan. Sebaik apapun suatu konsep jika ketika diterapkan tidak dipatuhi maka hasilnya tidak akan optimal atau bahkan gagal. 

Yang berwenang mengawasi agar suatu peraturan berlangsung sebagaimana mestinya adalah pemerintah atau penguasa (Umara) dalam semua tingkatannya. Jika pemerintah menjalankan secara benar maka ia disebut adil. Jika dalam menjalankan peraturan itu banyak penyimpangan, distorsi dan korupsi maka ia disebut zalim. Keadilan penguasa merupakan pilar kedua yang menjamin terbangunnya masyarakat sebagai taman indah.

3. Kejujuran Para Penguasa

Dalam tatanan masyarakat manapun ada kelompok penguasa, yakni mereka yang bekerja mendekatkan masyarakat dari kebutuhannya yang dengan itu masyarakat merasa nyaman dalam hidupnya karena segala kebutuhannya mudah terjangkau. 

Untuk jasa mendekatkan masyarakat dari kebutuhannya penguasa atau pedagang boleh mengambil keuntungan. Jika dunia usaha tumbuh dengan sehat maka kehidupan masyarakat akan dinamis dan semarak. Tetapi penguasa juga punya peluang untuk memeras masyarakat dan menghancurkan tatanannya, yaitu jika para penguasa tidak jujur atau tidak amanah.

Penguasa dapat me-mark up harga, kongkalingkong dengan penguasa, manipulasi kualitas, manipulasi pajak dan sebagainya yang bisa berdampak pada hilangnya rasa kepercayaan masyarakat. Jika kepercayaan sudah hilang, maka hidup ditengah masyarakat seperti itu sama sekali tidak nyaman. 

Kejujuran penguasa dikontrol oleh masyarakat, jika pemerintah berhasil disuap oleh pengusaha sehingga ada kerugian negara, kualitas produk dipalsukan maka yang dirugikan adalah masyarakat dan negara. Disinilah perlunya aparat yang kuat mental sehingga mereka tetap bertindak adil.

4. Kemurahan Hati Orang Kaya

Pada tataran masyarakat manapun ada kelompok orang kaya dan kelompok orang miskin. Secara sosiologis orang kaya biasanya dekat dengan penguasa, bahkan ada masyarakat dimana penguasa dikendalikan oleh pengusaha. 

Dalam dunia modern sering kali terjadi yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Akibatnya kecemburuan sosial terjadi, orang miskin membenci orang kaya, orang kaya mempersempit ruang gerak orang miskin.

Dalam praktek sering terjadi penguasa diperalat oleh orang kaya justru untuk menindas orang miskin sekaligus melindungi orang kaya. Orang kaya akan menjadi pilar masyarakat apabila mereka memiliki sifat murah hati. 

Mereka berfikir positif terhadap lapisan ornag miskin, sehingga dengan segala cara melakukan usaha bagaimana meningkatkan kesejahteraan orang miskin. Harus diakui bahwa orang kaya biasanya lebih kreatif dibanding orang miskin. 

Orang kaya yang murah hati biasanya dicintai dan dibela oleh orang miskin, dan ini memberi kontribusi yang sangat besar pada stabilitas sosial, karena kecemburuan sosial justru sangat rentan terhadap munculnya perilaku anarkis orang miskin terhadap orang kaya.

5. Doa Orang Miskin

Orang-orang miskin secara ekonomi adalah kaum lemah yang terkadang menjadi beban pemerintah. Secara sosiologis psikologis kelompok miskin bisa berubah menjadi bara panas yang bisa mengguncangkan tatanan sosial. 

Di negeri-negeri komunis lapisan orang miskin dijadikan ikon perjuangan politik melawan orang kaya (borjuis). Di Jakarta ada kelompok kecil yang menjadikan orang miskin perkotaan sebagai ikon perjuangan politik melawan kemapanan, meski kecil tetapi sangat efektif untuk mengguncang ibu kota.

Kemiskinan adalah musuh, tetapi apa persepsi musuh bisa berbeda-beda. Untuk memadamkan bara api kemiskinan dapat dilakukan dengan pemberlakuan pola hidup sederhana, yakni meski orang kaya tetapi pola konsumsi tetap sederhana, sekedar memenuhi kebutuhan objektif. Pamer kemewahan dari kelompok orang kaya akan mudah sekali menumbuhkan kecemburuan sosial yang bisa dipropokasi untuk menjadi anarki.

Tetapi jika lapisan orang miskin tidak cemburu kepada orang kaya, maka orang-orang miskin akan selalu mendoakan secara bersama, berdoa untuk pemimpinnya dan orang-orang baik. Doa orang miskin memiliki peran yang signifikan dalam membangun rasa tentram Masyarakat. 

Orang miskin yang sabar pada umumnya didalam jiwanya penuh dengan rasa kasih sayang. Sementara orang miskin yang merasa teraniaya pada umumnya dipenuhi rasa marah dan dendam yang mudah sekali dipropokasi untuk melakukan tindakan anarkis.

6. Disiplin Para Pekerja

Dari delapan asnaf yang berhak menerima zakat ada yang disebut amil, yakni orang-orang yang bekerja mengumpulkan dan mendristribusikan zakat. Maknanya setiap program, pekerjaan dan usaha pasti ada elemen pekerja atau buruh, dan mereka adalah bagian dari produksi yang berhak menerima upah. Tanpa pekerja pabrik tak akan jalan, tanpa pegawai pemerintah tak akan jalan, tanpa karyawan intitusi usaha tak akan jalan.

Pekerja adalah bagian dari produksi yang juga sangat menentukan tingkat produktifitas sebuah lembaga. Buruh adalah orang yang menggantungkan hidupnya dari upah kerja, Dimana modalnya bukan uang tetapi tenaga dan kepandaian. 

Oleh karena itu agama menganjurkan agar upah kerja dibayarkan segera sebelum "keringat" kering. Maknanya karena buruh hidupnya sangat bergantung kepada gaji maka pembayaran gaji tidak boleh ditunda, sesuai dengan sistemnya, harian, mingguan, bulanan atau borongan.

Di negara indrustri kaum buruh sangat besar peranannya hingga mereka bisa mengontrol pemerintahan dengan mendirikan partai buruh. Gerakan buruh yang kompak juga bisa mengguncangkan sendi-sendi pemerintahan. Oleh karena itu perlu ada sistem perburuhan yang menjamin kesejahteraan kaum pekerja, dan disiplin kaum pekerja akan menjadi pilar dari keindahan taman dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun