Mohon tunggu...
Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis, Pegiat Literasi, aktivis GP Ansor

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kontes Kue Kering Hari Raya Favoritku Wafer!

15 Mei 2020   20:15 Diperbarui: 15 Mei 2020   20:21 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan kue kering lebaran ala kiai Poncol Bringin dok Eko S Nurcahyadi

Hari raya Idul Fitri identik dengan hari kemenangan dari satu pertarungan besar selama satu bulan penuh. Karena itu secara naluriah sebagai pemenang tidak cukup dengan hanya melakukan syukuran. Untuk mengimbangi rasa gembira berlebih seringkali orang bahkan melakukan selebrasi hingga perayaan akbar.

Di hampir semua kalangan perayaan paling sederhana ditunjukkan dengan royalnya masyarakat dalam menyediakan nyamikan yang melimpah di atas meja tamu di hari Lebaran. Yang paling banyak mereka sajikan di ruang tamu adalah aneka rupa kue kering. Walupun masih ada beberapa nyamikan basahsebagai pelengkap.

 Lebaran di masyarakat kita identik dengan kontes kue kering dari berbagai jenis yang beredar di pasaran. Ada banyak pilihan baik yang olahan pabrik maupun yang hand made oleh pembuat kue kelas rumahan. 

Macam-macam Kue Lebaran

Jenis-jenis nyamikan lebaran kering dan basah dok Eko S Nurcahyadi
Jenis-jenis nyamikan lebaran kering dan basah dok Eko S Nurcahyadi
Beberapa jenis kue kering hari raya yang saya hafal luar kepala nama dan rasanya diantaranya: wafer, biskuit kalengan, kue kacang, nastar, kastangel, putri salju, kembang goyang, untuk cacing, kemplang (tai kucing), emping dan rengginang .

Sedangkan beberapa nyamikan basah sebagai pelengkap hidangan puncak hari raya Lebaran diantaranya: wajik, apem, tape ketan, kue lapis dan lain-lain. Karena tidak tahan lama maka sajian nyamikan basah tak bakal nampak mulai hari ketiga Idul Fitri.

Saya sendiri sebenarnya lebih suka menyantap nyamikan basah dengan alasan lebih nyaman dikunyah.

Namun karena tuntutan judulnya kontes kue kering hari raya tak ada pilihan selain menentukan kue kering favorit menurut selera lidahku. Dari dulu sampai sekarang selera cita rasa kue kering hari raya berpihak pada jenis kue wafer.

Renyah Lumer Keistimewaan Wafer

Wafer memiliki struktur bahan yang hasil akhirnya mudah lumer dalam rongga mulut. Berbarengan dengan itu dalam komposisi rasa menjanjikan cita rasa khas dan pas gabungan antara lezat dan manis.

Ya, begitulah kalau bicara soal rasa. Tak ada kalimat yang sanggup menggambarkan dengan persis. Karena rasa adalah dimensi pengalaman. 

Saat ini wafer banyak sekali macam ragamnya di pasaran baik rasa, bentuk, ukuran, merk maupun kemasan.

Saya menyukai bentuk honeycomb dengan rasa cokelat dan vanili. Bentuk roll atau stick kurang begitu tertarik karena sepertinya beda material yang berpengaruh pada taste-nya.

Bentuk roll atau stick rasanya tendensius meninggalkan ciri khas wafer original. Lebih banyak gurihnya tinimbang manis renyahnya.

Jangan Kesampingkan yang Basah

Hidangan camilan hari raya diatas meja tamu akan lebih lengkap jika ada beberapa piring jenis makanan basah. Kehadiran makanan basah jadi pertanda besarnya khurmat oleh sohibul bayt atas tibanya hari besar.

Dalam kategori ini termasuk kurma, kacang godong, nagasari dan lain sebagainya. Tiga atau empat piring makanan basah akan menjadikan sajian lebaran Anda lebih sempurna.

Tujuannya adalah lebih memuliakan tamu dari kemungkinan tak suka makanan kering. Sehingga sangat baik jika tuan rumah mempertimbangkan hal itu.  Sebagaimana dawuh nabi Muhammad SAW falyukrim jarrohu (muliakanlah tetanggamu) dan juga muliakanlah tamumu.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun