Mohon tunggu...
Eko Marini
Eko Marini Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

Belajar menulis dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lebaran yang Dirindukan

13 Juni 2020   12:45 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Horeee... aku dapat ikan. Lihat ikannya besar sekali!" seru Dika sambil mengangkat pancingnya yang sudah dapat ikan.

"Kakung, Kakung, Mas Dika dapat ikan besar. " Nanda memanggil kakung.

"Iya Kung, ikannya besar banget. Tolong bantu aku Kung?" ucap Dika kemudia

            Keseruan cucu-cucunya saat memancing di kolam saat itu pasti membuat Bapak terasa makin pilu. Kebersamaan di rumah saat lebaran benar-benar mengukir kenangan di hati bapak. Tepat setahun yang lalu saat lebaran semua berkumpul di rumah. Anak-anak bapak beserta keluarganya mudik semua.

            Mas Wahyu yang sekarang tinggal di Jakarta. Ia selalu mudik dengan istri dan dua anaknya. Ia sekarang menjadi menajer di sebuah perusahaan swasta. Istri Mas Wahyu bekerja sebagai pegawai negeri sipil atau dikenal masyarakat dengan sebutan PNS. Anaknya Dika dan Nanda  masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka adalah cucu kesayangan Bapak. Tentu kepulangan Mas Wahyu menjadi kebanggaan bapak. Bapak suka menceritakan kesuksesan mas Wahyu di perantauan kepada tetangga atau kepada setiap orang yang ditemuinya di warung. Cucu-cucunya pun turut ia ceritakan pada semua orang.

            Mbak Linda sekeluarga tinggal di Depok. Suaminya bekerja sebagai direktur sebuah yayasan Pendidikan ternama di kota Depok. Anaknya tiga orang. Semua sudah dewasa bahkan yang sulung sudah bekerja. Mbak Linda sendiri sukses dengan bisnis kuliner. Mereka sekeluarga juga selalu mudik saat lebaran. Kehadirannya tentu membahagiakan bapak. Mobil fortuner yang dibawa mbak Linda saat mudik membuat bapak merasa telah sukses mendidik anaknya.

 Bapak selalu membanggakan mbak Linda di depanku. Sebenarnya aku tak suka sikap bapak yang satu ini. Aku tak mau disamakan dengan mbak Linda. Meski aku masih SMA tapi aku sadar betul bahwa bapak ingin aku sukses seperti mbak Linda. Mbak Linda memang sangat rajin memasak sedari kecil pantas jika sekarang usaha kulinernya berkembang pesat.

            Satu lagi putra bapak yang tinggal di Solo yaitu mas Ade. Setelah menikah ia membeli rumah di Solo. Pekerjaannya sebagai desain grafis sangat cocok tinggal di kota. Lingkup bisnis berkembang pesat di kota. Istrinya seorang guru sekolah dasar. Mas Ade juga selalu bisa mudik saat lebaran. Anaknya masih di bawah lima tahun. Masa anak sedang lucu-lucunya. Anaknya  juga menjadi pelipur lara hati bapak.

Aku turut hanyut dalam lamunan. Segera kusapa bapak agar tak berkepanjangan angannya.

            "Pak, sedang apa? Ayo segera kita ke masjid. Tampaknya salat idulfitri segera dimulai."

            "Oh iya, gak apa-apa. Bapak hanya teringat cucu-cucu saat bermain di kolam ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun