Mereka sudah terbiasa jualan di market place, tetapi mereka butuh datanya juga tampil di website toko online-nya. Hanya gimana caranya, data di website toko onlinenya itu tidak harus ngisi lagi mulai dari awal. Cukup meng-copy data secara otomatis saja dari market place yang sudah ada. Itu saja kebutuhan mereka to?
Lha ternyata anak-anak startup, bisa membangun website toko online seperti apa yang diinginkan para pengusaha UMKM itu. Berapa lama membangunnya? Paling hanya seminggu atau bahkan kurang. Cepat to? Seandainya mereka tidak diribetkan dengan tugas tambahan membuat laporan kegiatan, mungkin dua hari juga selesai.
Kenapa kok mereka bisa cepat? Gara-gara mereka saya PRANK berjilid-jilid itu tadi. Coba kalau dari awal mereka tidak saya PRANK. Mungkin kemampuan mereka ya hanya ala kadarnya saja to? Mungkin mereka hanya bisa bikin tampilan website yang menarik dan hanya bisa membuat data scraping yang programnya nyomot dari contoh-contoh yang sudah ada saja.
Mungkin nggak? mereka mampu menguasai kode mesin kalau teknik mendidik saya hanya mengajarkan bikin Minimum Viable Product saja? Nggak mungkin kan?
Mungkin nggak? mereka paham standard TCP/IP, standard World Wide Web kalau mereka cuman saya ajari bikin HTML sederhana saja?
Mungkin nggak? mereka menguasai product owner yang kompleks kalau mereka hanya saya ajari bikin desain sistem sederhana? ITU SEMUA TIDAK MUNGKIN!
Padahal materi-materi yang saya "PRANK"-kan ke mereka itu sebenarnya adalah materi-materi INTI dari teknologi komputer. Materi "RUH"-nya bahasa pemrograman dan product owner. Ketika mereka menguasai materi-materi yang dalam tanda kutip saya "PRANK" itu, maka semua teknologi komputer sebenarnya mereka kuasai. Mau teknologi berubah seperti apa, tidak masalah.
Ibarat orang bisa mengendarai motor Vespa, otomatis semua merk dan jenis sepeda motor bisa mereka kendarai to? Lhawong motor yang pakai persneleng, kopling dan rem-nya ribet saja bisa kok, apalagi cuman mengendarai motor matic. Kecil lah...
Itu baru bahasa pemrogramannya atau coding-nya. Belum insting bisnisnya. Gara-gara mereka terbiasa mengerjakan sistem yang kompleks, maka mereka akhirnya paham celah-celah bisnis yang bisa menghasilkan uang besar, dengan memanfaatkan tools (peralatan) yang sederhana.
Jadi kalau di dunia digital itu, filosofinya begini. "DIBALIK SESUATU YANG SEDERHANA, ITU TERSIMPAN SESUATU YANG RUMIT". Filosofinya seperti itu. Nah makanya untuk menemukan sesuatu yang sederhana itu, saya sengaja nge-"PRANK" mereka selama satu semester ini.
Bulan Februari 2022 nanti, anak-anak sudah bisa dipastikan LULUS KULIAH. Dan saya saat ini sudah merasa sangat tenang dan bahagia sekali, karena saya berhasil menanamkan ilmu yang Insya Allah sangat berguna bagi mereka kelak dikemudian hari.