Mohon tunggu...
E Fidiyanto
E Fidiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Muda

Menulis dengan Hasrat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Dua Ratus Enam Belas

27 April 2018   22:43 Diperbarui: 27 April 2018   23:01 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasa, delapan kali adukan

Dan, aku lebih memilih mendengarkanmu melantunkan ayat ayat

Saat malam, aku dapati kedamaian yang sempurna

Tetap merdu, meski lidahmu cadel melafalkan lafaz Tsa, Sin, dan Syin.

Bahkan mungkin Shad dan Ra.

Sayang, ini malam ke dua ratus enam belas dari pertemuan pertama kita

Adakah yang lebih indah dari kebersamaan ini?

Untukku, tak ada yang lebih indah dari yang kita lewati bersama

Aku tak pandai merayu, ini sesuatu yang nyata, bahwa;

Aku tak bisa lepas dari rasa rindu, itu sangat pasti.

Tapi kadang aku rindu dengan tangismu saat benar rindu memuncak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun