Mohon tunggu...
E Fidiyanto
E Fidiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan Muda

Menulis dengan Hasrat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Dua Ratus Enam Belas

27 April 2018   22:43 Diperbarui: 27 April 2018   23:01 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cangkir porselen bermotif kembang mirip motif kutang yang kau kenakan

Kau lempari aku dengan senyuman, lalu kecupan bibirmu mendarat di keningku yang basah keringat

Tak mungkin aku lupa malam itu.

Kini, kita lama tak bersua

Bercumbu di bawah rembulan yang kadang cemburu

Pun, aku sering mengajakmu bergurau di tengah malam

Sambil kupeluk kau dari belakang

Lebih hangat manakah balutan handuk di tubuhmu dengan pelukanku?

Ini malam, aku merasa suntuk.

Menyusuri jalanan kota yang sama sekali tak ramah

Tentu, ini berbeda saat aku berpetualang menapaki keindahanmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun