Melihat fakta-fakta yang disajikan di film The Great Hack, sudah waktunya bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam bermedsos. Pemalsuan akun, berita hoaks, grooming, perundungan, iklan, dan aneka macam hal aneh banyak terjadi di medsos.Â
Jika tidak berhati-hati, bisa saja suatu saat data kita bisa disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk mengambil keuntungan yang bisa saja merugikan kita.
Dalam film itu pula Profesor Carroll membuat gerakan Data Rights is Human Rights, Hak Data adalah Hak Asasi Manusia (HAM). Sebuah gerakan agar kita peduli dengan data yang kita bagikan ke aplikasi.Â
Perhatikan benar data apa saja yang bisa diakses oleh aplikasi tersebut. Tidak serta merta langsung meng-install karena sedang tren atau viral.Â
Salah satu contoh kasusnya adalah perbuatan debt collector aplikasi fintech yang menghubungi kontak peminjamnya bahkan sampai membuat unggahan ke teman-teman WA-nya dengan tujuan mempermalukannya. Hal-hal seperti inilah yang harus menjadi kepedulian kita.Â
The Great Hack adalah sebuah peringatan keras bagi kita pengguna internet. Hampir semua media berlomba-lomba mendapatkan data kita agar bisa menghasilkan keuntungan.Â
Mereka akan membuat aplikasi-aplikasi baru yang menarik perhatian kita dan membuat kita dengan sukarela membagi data pribadi termasuk semua kebiasaan kita. Ingat pesan Bang Napi: "Kejahatan tidak hanya terjadi karena niat pelakunya, tetapi juga karena adanya KESEMPATAN."
Terakhir, pesan saja buat tim Kompasiana, tolong jaga data kami ya. Terima kasih.
Sumber: Netflix, indopress.id, Twitter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H