Mohon tunggu...
Eko Ari Prabowo
Eko Ari Prabowo Mohon Tunggu... Guru - Laki-laki

Saya adalah seorang laki-laki yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Parfumku, Parfummu, dan Parfum Istriku

11 Juni 2020   15:50 Diperbarui: 11 Juni 2020   16:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            “Nanya apa Ma…?” Aku mulai cemas dengan pertanyaan istriku.

            “Mama mencium bau yang aneh dari tubuh papa?”

Jantungku berdegup kencang. “Maksud Mama?”

            “Bau badan papa tidak seperti biasanya, koq bau badan papa seperti bau bunga mawar?”

Seketika aku terhenyak. Semua kecemasanku berubah menjadi keherananku. Sejak tadi aku gelisah dengan wangi melati, namun istriku mencium wangi mawar dari tubuhku.

            “Ah. Hidung mama saja yang lagi nggak bener tuh!”

            “Bener, Pa, mama lagi nggak flu koq!”

            “Sudah ah, sudah malam papa ngantuk, besok saja kita bahas ya!”

Kami berdua pun tidur dalam pikiran masing-masing. Tengah malam sekitar pukul 01,00 aku terbangun. Rasanya aku ingin membuka facebook-ku yang telah beberapa hari ini tak kubuka. Kutulusuri status teman-temanku. Sampai pada satu status dari seorang teman lama mahasiswaku, tenggorokanku tercekat membacanya.

            Innalillahi wainnalilahi rojiun, telah berpulang ke rahamtullah teman dan sahabat perjuangan kita Mey-Mey alias Maimunah, tadi siang pukul 14.00 di Rumah Sakit Sarjito Yogyakarta karena terserang kanker rahim. Semoga arwah teman kita mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Amin.

            Tanpa terasa butiran bening membasahi pipiku. Ya Allah, engkau maha baik. aku pernah mendengar kalau orang yang mualaf, dosa-dosanya yang telah lalu dihapuskan dan dia seperti bayi yang baru lahir. Ya Allah tempatkanlah Mey-Meyku alias Maimunahku di sisi-Mu, tempat yang layak, tempat yang damai bagi dirinya. Amin…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun