Mohon tunggu...
Julianto Eko
Julianto Eko Mohon Tunggu... -

mahasiswa di STIE Perbanas Surabaya D3 Keuangan dan Perbankan. BBM:7D22EE2A Email: Juliantoeko212@gmail.com kita tak akan pernah bisa apabila kita tak pernah mencoba . jadi diri sendiri, dan percaya pada kemampuan sendiri dan selalu berusaha

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tepi Batas (Antara Khayalan dan Kenyataan )

6 Desember 2015   20:00 Diperbarui: 6 Desember 2015   20:45 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat tingkahnya aku terdiam ,seperti patung diorama di museum sejarah,kaku membeku seperti   patung es ,andai  saja kamu tahu perasaanku,wahai bidadari pengusik jiwa,tapi sayang ,nasi telah mejadi bubur,semua telah rusak,rencana manis tinggalah sebuah konsep pepesan kosong tak bernilai .

Aku pulang dengan hati yang hampa,muka yang suram,badan yang lesu,dan semua terasa tak enak di badanku .

Ohhh wanita ,terkadang wanita mampu membuat laki-laki  menjadi sosok yang tegas ,disegani,gagah menawan,tapi terkadang wanita mampu merusak hidup laki-laki sehingga laki-laki itu menjadi menjadi menderita dan lemah tak berdaya .

Tapi aku tak boleh hancur karena kejadian ini,karena hidup seperti roda yang berputar apabila kita diam sejenak ,maka kita akan tergilas oleh putaran roda tersebut .

Tak terasa saat aku tersadar dari lamunan masa laluku ,langit sudah mulai gelap,cahaya matahari yang tadi menyinariku,perlahan digantikan oleh sinar rembulan yang anggun dan bintang yang bertaburan di langit .

Kini waktunya aku kembali kerumah,setelah bernostalgia dengan masa laluku,

Sambil mengendarai motor menuju rumah ,terbesit dalam benakku bahwa cinta adalah sebuah pemanis dalam cerita di ke hidupan manusia,terlepas itu akan berbuah manis atau malah berakhir tragis .

Dan terkadang cinta  tak mengenal sebuah batasan ,kaya-miskin, tua-muda,atasan- bawahan ,kakak kelas -adik kelas  atau  apapun itu,dan percayalah bahwa mencintai itu tak pernah mengenal Tepi Batas.

                                                                                    Karya :Eko Yulianto Budi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun