Dengan penuh rasa pecaya di dalam diri,aku melangkahkan kakiku menuju dirinya ,degup jantungku berdetak kencang tak karuan ,setelah aku mendekat, ia berkata kepadaku,”inikah seorang laki-laki yang tak bisa di pegang janjinya?,inikah seorang laki-laki yang hanya omong kosong dan membiarkan seorang wanita menunggunya hinga petang seperti ini?”
Aku tertunduk dan terdiam ,menerima semua kesalahanku,aku menghujat diriku,memaki diriku,bahwa aku adalah lelaki bodoh yang membiarkan orang yang disayanginya ,menunggu hingga petang .
Ia murka dan berteriak sambil memaki “JAWAB!!,sampai hati kau membiarkanku menunggu hingga sepetang ini,sampai hati kau tak memberitahu diriku?,teganya !, aku berusaha untuk menepati janji untuk bertemu denganmu,kubatalkan semua janji dengan relasiku,kubatalkan pertemuan dengan Klien dari perusahaan lain,dan rela jauh-jauh dari Surabaya hanya untuk bertemu dengan kamu,Tapi apa yang Kudapat?,
Aku malah menunggu selama ini tanpa kepastian yang jelas!.
Dan kujawab ,tadi setelah aku pulang mengajar ada rapat mendadak di tempatku kerja,dan maaf aku membuatmu menunggu selama ini .
Hanya itu jawabanmu?! ,hanya itu?,aku berharap kau menjadi laki-laki yang menepati janji,bagaimana kau menjadi imamku, jika janji saja kau langgar?
Aku tak masalah kau telat,yang kumasalahkan ,kau tak memberiku kabar,paling tidak pesan singkat dari handphone,kau sedang dimana?,dan lain-lain,itu yang membuatku marah .
Dalam batinku aku berkata,ya allah sebodoh itukah aku ?,kenapa tak terpikir sampai kesitu ya allah?,aku memaki diriku dalam situasi yang rumit,jika aku jelaskan ,toh ia tidak akan percaya,mungkin ia akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menghujam bertubi-tubi dan meyudutkanku hingga ke pojokan dan aku tak bisa berkutik sedikitpun.
Ku berikan roti yang kubeli tadi kepadanya,ini ice cream kesukaanmu maaf ya aku hanya bisa memberikan ini kepadamu.
Tak usah simpan saja,mungkin lebih berarti jika kau berikan roti ini kepada murid-muridmu esok .
Ia lalu pergi dan berlalu meninggalkanku,tanpa tegur sapa,tanpa rangkaian kata pergi berlalu dan membisu seribu bahasa.