Di tepi pantai, aku terduduk diam  bersandingkan kaleng minuman softdrink.
Menatap sang surya yang kembali ke peristahatannya,merah sedikit jingga mewarnai sore yang indah ,sambil menunggu sang surya yang berpamitan di ufuk barat.
Lamunanku melayang ,terbang tinggi di udara ,bersama khayalan-khayalan yang
Mungkin suatu saat akan menjadi nyata di dalam hidupku.
Khayalanku tertuju kepada seseorang,yang indah menawan ,dalam hatiku yang nian mempesona ,berharap ia menjadi bagian dari cerita hidupku yang rumit,
Meski kenyataannya tidak sama dengan benakku .
Ia tak mempunyai rasa yang sama terhadapku,entah mengapa ?
dan rasa ini tak sebanding dengan perasaannya terhadapku.
Entah mungkin aku yang terlalu percaya diri dan terlalu berharap bisa bersamanya.
Mungkin terlalu tinggi pula seleraku,hingga membuatku tak mawas diri,dan lupa statusku sebagai apa di kampung ini.
Aku hanyalah anak Seorang anak petani padi dan peternak kambing, yang mengharap cinta dari anak pak kades(kepala desa ) di kampung ini.
Aku ingin kembali ke masa anak-anak dulu , disaat aku dan dia main bersama-sama,saat status antara kaya dan miskin belum bisa diterjemahkan oleh anak-anak,