Hidup itu ternyata hanya menunggu
Menunggu sebuah keputusan dariNya
Kita Tak Pernah tahu dari ibu mana kita dilahirkan
saat tangis sang bayi memecah sunyi
Bagai kertas kosong yang tak berisi apapun
lemah, menunggu mau kemana kita dibimbing
Seperti Ken Arok, Sang Amurwa Bumi
Bayinya dibuang dan dalam dekapan salah asuhan
Tapi siapa sangka dia akan jadi Raja besar
Permaisurinya, Ken Dedes melahirkan Trah Agung Majapahit
itulah misteri Hidup, Â tak pernah bisa memilih
Jalan takdir punya jalan sendiri, dibawanya pada suatu ketetapan
Seperti bangku kosong ditaman sunyi
seperti aku hanya menunggumu
untuk sekedar antara iya dan tidak
dan kau ulur diriku seperti layang layang
Aku akan tetap menunggumu
engkau boleh bilang aku gila, tapi itulah pilihan hidupku
aku sudah berikan seluruh hidupku untukmu
walau engkau tak percaya, aku tetap menunggumu
Karena Hidup itu ternyata hanya menunggu
Menunggu sebuah keputusan dariNya
ditulis Hari Rabu, 29 Januari 2020 saat hujan deras di Beranda Museum Reenactor Ngalam
oleh : Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H