Begitu bus datang dan berhenti dekat halte, penumpang pada berebut naik lewat pintu depan. Pintu tengah bus yang deknya tinggi ditutup dikarenakan penumpang naik tidak masuk halte.
Setelah penuh penumpang, bus berangkat pukul 09.40 WIB. Saya pun tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa berdiri bus Trans Jatim berkapasitas 20 seat, yang berdiri ada 15 orang.
Antusias warga Bangkalan naik bus Trans Jatim Kooridor 5 begitu tinggi. Kondektur wanita menyapa ramah kepada setiap penumpang menanyakan turun dimana?
Saya berdiri di tengah, terdengar celetukan/suara seorang penumpang laki-laki duduk paling belakang berkata, "Semua turun di Bangkalan"
Penumpang bergembira naik bus Trans Jatim Koridor 5 (Sumber: Dokumen Pribadi)
Bila dihitung Load Factor (LF) lebih 100% dari kapasitas seat, termasuk penumpang yang berdiri. Rute bus Trans Jatim Koidor 5 ini lewat Tol Waru -- Tol Tanjung Perak. Setelah sampai ujung Tol Perak (KM.0), lalu lewat Jl. Jakarta, Kawasan Religi Sunan Ampel, Jl. Sidotopo, Jl. Kapasan, Jl. Kenjeran, Jl. Kedung Cowek, Jembatan Suramadu, Tengkel, Jl. Raya Burneh, Jl. Raya Ketengan, Jl. Pemuda Kaffa, Jl. Trunojoyo -- Jokotole, Jl. A.Yani, Jl. ST. Kadrun, Jl. K.H. Moh. Kholil, Jl. Teuku Umar, Jl. Soetta-Terminal Bangkalan.
Sepanjang perjalanan baru ada 2 orang turun di halte Kedung Cowek dekat Jembatan Suramadu. Selanjutnya bus melewati Jembatan Suramadu terus berjalan sampai Simpang 3 Tengkel belum ada penumpang yang turun di halte Tengkel.
Ketika akan masuk kota Bangkalan terlihat ada 3 orang turun di halte Burneh yang berbentuk seperti kapsul warna biru. Lalu, bus menuju Terminal Bangkalan. Bus tiba di Terminal Bangkalan pukul 11.30 WIB para penumpang turun semua.
Ini menunjukkan penumpang yang banyak turun di Terminal Bangkalan pertanda Trans Jatim Koridor 5 telah diminati masyarakat Bangkalan.
Ketika saya balik/pulang menuju Terminal Purabaya Surabaya, penumpang juga banyak menunggu di ruang pemberangkatan Terminal Bangkalan. Mereka pada banyak yang antri naik bus.