Mohon tunggu...
Eka Nawa Dwi Sapta
Eka Nawa Dwi Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Resensi] Mengintip Masa Lalu Kurt Vonnegut Melalui Buaian Kucing

22 Mei 2022   13:43 Diperbarui: 22 Mei 2022   13:44 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurt juga dikenal memiliki humor yang bagus bukan hanya dalam tulisan-tulisannya. Donald Farber, teman, pengacara, agen dan manajer Vonnegut, dalam artikel Reuter menyatakan, "Setiap kali dia berbicara dengan saya, apa pun situasinya di dunia, dia memiliki sudut pandang yang lucu meskipun itu bukan hal yang lucu."

Pada tahun 1984, depresi semakin kuat mencengkeram hidup Vonnegut. Dia mencoba mengakhiri hidupnya dengan menenggak obat tidur dan alkohol, tetapi itu gagal mematikannya. Barulah pada malam 11 April 2007 di Manhattan, tubuh lelaki 83 tahun itu ambruk tiba-tiba dari tangga rumahnya di New York. Dikatakan ia sempat mengalami cedera otak beberapa minggu sebelum peristiwa jatuh dari tangga itu terjadi.

Selama lebih dari 50 tahun berkarir sebagai penulis, tangan dingin Kurt Vonnegut telah mampu menghasilkan 14 novel, tiga antologi cerita pendek, lima drama, dan lima karya nonfiksi, serta beberapa koleksi karya lebih lanjut diterbitkan selepas kematiannya. Salah satu di antara novelnya yang fenomenal adalah Cat's Cradle (1963). Berkat novel ini ia mendapat gelar masternya bidang antropologi yang sempat gagal ia selesaikan setelah 25 tahun dia pergi dari Universitas Chicago. Novel ini awalnya hanya terjual sekitar 500 eksemplar di cetakan pertama, tetapi hari ini menjadi buku bacaan wajib di banyak kelas Bahasa Inggris.

Catatan:

  1. Bokononisme: Agama fiksi ciptaan Kurt Vonnegut dalam Cat's Cradle.
  2. Bokonon: Tokoh fiksi pencetus ajaran bokononisme pertama kali (Lionel Boyd Jhonson) dan pendiri San Lorenzo.
  3. Bokononis: penganut bokononisme
  4. Granfaloon: karass palsu
  5. Foma: Kebohongan yang tidak berbahaya.
  6. Wampeter: Fokus utama dari karass.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun