Mohon tunggu...
Eka Nawa Dwi Sapta
Eka Nawa Dwi Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Resensi] Mengintip Masa Lalu Kurt Vonnegut Melalui Buaian Kucing

22 Mei 2022   13:43 Diperbarui: 22 Mei 2022   13:44 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Cat's Cradle, Kurt Vonnegut (1964): 17)

Di halaman selanjutnya, kita akan menemukan lagi sabda Bokonon yang tak kalah absurd,

"Segala kebenaran yang akan saya sampaikan adalah semata-mata kebohongan."

(Cat's Cradle, Kurt Vonnegut (1964): 4)

Hal ini sebetulnya sudah ia wanti-wanti sejak awal,

"Hiduplah dengan foma yang membuatmu berani dan baik hati dan sehat dan bahagia"

(Cat's Cradle, Kurt Vonnegut (1964): v)

Buaian Kucing bahkan menyindir banyak aspek mulai dari sains, agama, teknologi, dan persaingan senjata pada perang dingin. Melalui satir dan humor gelap, Vonnegut ingin menggambarkan ironi pasca Perang Dunia II, bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dijadikan persaingan senjata mematikan antar negara, agama menjadi obat palsu untuk menutupi ketidakmampuan rezim memperbaiki kemiskinan, dan upaya manusia memaknai tentang kehendak bebas---yang tidak pernah bebas. Semua itu digambarkan secara gamblang oleh Vonnegut. Sejalan dengan prinsipnya yang menganut pasifisme (gerakan nirkekerasan atau antiperang) dan ateis. Dampak perang atau perang nuklir kerap menjadi subjek utama tulisan-tulisannya.

Seorang pengarang menulis biasanya becermin dari masa lalunya. Kurt Vonnegut sejak lahir telah menjalani hidup yang tidak mudah. Pada tanggal 11 November 1922, Vonnegut junior lahir di Indianapolis, Amerika Serikat. Kedua orang tuanya imigran dari Jerman. Sama seperti Newt dalam Cat's Craddle, Vonnegut anak bungsu di keluarganya dengan seorang saudara laki-laki dan satu perempuan. Ayah dan kakeknya adalah seorang arsitek yang memilik firma arsitek sendiri. Sedangkan ibunya wanita kelas atas, anak pengusaha bir, konglomerat di kota kelahirannya. Namun, usaha kedua orang tuanya tidak berkembang dan malah bangkrut. Ayah Vonnegut berubah menjadi pemurung dan ibunya mengidap depresi akut hingga bunuh diri.

Awal September 1945, lima belas hari "Little Boy" meluluhlantakkan di Hirosima, sekembali dari Dreseden---di usianya yang menginjak ke-22 tahun---Vonnegut akhirnya memantapkan diri menikah dengan Jane Marie Cox, pacar semasa SMA-nya yang ia kenal sejak sekolah di taman kanak-kanak. Kurt Vonnegut muda, selepas menikah, bersama pasangannya lalu pindah ke Chicago. Kedua-duanya bersama-sama pula melanjutkan pendidikan. Kurt mengambil program master di Universitas Chicago, tetapi gagal meraih gelar master antropologinya. Selanjutnya ia bekerja di perusahaan riset General Electric di departemen hubungan masyarakat. Tempat yang banyak menginspirasinya menulis ide tentang "ice-nine" dalam Cat's Cradle.

Jika diperhatikan dengan teliti, ada banyak kesamaan yang kita temukan ketika membaca Buaian Kucing dan biografi Kurt sendiri. Latar belakang karakter, latar cerita, waktu, dan "ice-nine" sebagai sumber "malapetaka dunia" yang ia besar-besarkan adalah sesuatu yang ia curi dari hidupnya sendiri. Sebagai contoh, Jonah bekerja sebagai penulis lepas dan dua kali menikah adalah gambaran ringkas Vonnegut sendiri yang pernikahannya gagal dengan Jane Marie Cox, lantas menikahi Jill Krementz. Tidak lupa, kematian Emily Hoenikker akibat keapatisan suaminya mengingatkan kita bagaimana kisah ibunya Vonnegut yang bunuh diri setelah merasa "tidak bahagia" hidup dengan suaminya yang pemurung. Tiga anak-anak dalam keluarga Hoenikker seolah merepresentasikan keluarga Vonnegut dengan satu saudara perempuan di antaranya. Kegemaran karakter Angel, misalnya, menggambarkan masa remaja Vonnegut begitu menyukai alat musik klarinet, bahkan "klarinet" menjadi subjek yang ia sebut-sebut selama di Dresden. Minat Franklin Hoenikker pada arsitektur merupakan jurusan pertama yang dipilih Vonnegut, tapi ditentang keras oleh keluarganya karena kegagalan firma keluarga mereka sebelumnya. Dan masih banyak lagi kesamaan-kesamaan Cat's Cradle dengan biografi Vonnegut yang tak mungkin bisa penulis uraikan semuanya di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun