Mohon tunggu...
Eka Yuliati
Eka Yuliati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang hayat

Saya adalah penulis dan peneliti dengan pengalaman luas dalam literasi dan pendidikan. Dengan gelar Magister di bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (cum laude), saya memiliki keahlian mendalam tentang metodologi penelitian dan pengolahan data. Sebagai penulis, saya telah menerbitkan puluhan karya, termasuk buku cerita anak bergambar, modul pelatihan, buku akademis, serta modul pembelajaran untuk kementerian. Salah satu buku saya yang paling serius, *Konstruksi Instrumen*, masih digunakan oleh mahasiswa untuk memahami pengolahan data dari dasar hingga mahir. Karya-karya saya tersedia di platform seperti Let's Read, Literacy Cloud, dan Budi Kemdikbud. Saya juga aktif mengikuti sayembara menulis dan telah memenangkan beberapa kompetisi tingkat nasional. Selama pandemi, saya menulis 25 modul pembelajaran jarak jauh dalam waktu singkat, seperti "membangun candi Borobudur". Menulis adalah bagian dari identitas saya—apapun yang bisa diceritakan dan menghasilkan dampak, saya tuangkan dalam tulisan. Selain sebagai penulis, saya juga seorang pelatih literasi yang berpengalaman dengan lebih dari 1.000 jam sebagai fasilitator dan pembicara. Saya telah melatih lebih dari 500 pendidik di berbagai program literasi yang bekerja sama dengan mitra internasional seperti UNICEF, USAID, Salvation Army, dan Room to Read. Bersama Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), saya aktif memfasilitasi program-program literasi di seluruh Indonesia. Teknologi juga menjadi bagian dari keterampilan saya, termasuk penguasaan aplikasi pengolah data seperti SPSS, NVivo, dan Excel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Kurikulum Harus Berubah?

8 Oktober 2024   20:00 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya penasaran sekali, mengapa kurikulum harus berubah terus?

Saya tertarik untuk mendalami ini karena masyarakat sering bertanya-tanya kenapa kurikulum harus terus berubah?

Saya sudah mempelajarinya. 

Pertama mari kita pahami, apa itu kurikulum.  Sebenarnya sampai hari ini tidak ada pengertian yang universal mengenai definisi kurikulum itu sendiri. Kurikulum lebih dari sekedar pengalaman murid. Kurikulum itu kompleks dan multidimensi. Kurikulum adalah jantung pendidikan. Jika jantung lemah, maka badan akan lesu. Kurikulum adalah panduan dalam pembelajaran. Panduan itu harus kuat agar pembelajaran menjadi ajeg.

Ada empat komponen kurikulum itu sendiri, yaitu: tujuan, konten, metode/cara, dan evaluasi. 

Secara internasional, biasanya komponen kurikulum dibagi tiga yaitu; tujuan pembelajaran, panduan pegadogi, panduan asesmen. 

Tujuan memberikan kita acuan, apa yang dituju oleh kurikulum. Metode memberi cara, bagaimana mencapai tujuan itu. Evaluasi membantu guru berfikir, sudah sampai di mana pembelajaran itu?

Semua itu membantu kita memproyeksi masa depan dan membantu siswa mencapai masa depan. Maka murid adalah inti dari kurikulum. Masa depan seperti apa yang perlu kita wariskan? Ada beberapa poin yang perlu kita pikirkan ketika kita ingin 'mewariskan masa depan'.

1. Wariskan budaya yang relevan

2. Wariskan sesuatu yang dibutuhkan

3. Wariskan sesuatu yang kontekstual sebagai kontrol sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun