Mohon tunggu...
Eka Widya Ningrum
Eka Widya Ningrum Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi dalam olahraga terutama pada olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tetesan Keringat Ayah

24 November 2024   16:59 Diperbarui: 24 November 2024   17:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"BENERRRR, YEAHHHH, Seneng banget aku setelah diberi pemberitahuan ini dari kantor " aku berbicara dengan hati berbunga bunga.

“ Dan Ayah, sekarang giliran aku yang bekerja karena gajiku cukup untuk keluarga kita. Ayah tidak perlu ke ladang lagi,” kataku dengan penuh semangat.

"Kakak , kamu bawa martabak telor tidak? "Sela adik dengan wajah cemberut karena tidak di perhatikan.

"Ohhhhh iya aku lupa " jawab ku

" Haa lupa tidak beli?" Adik ku sambil membuat wajah sedih

"Hahaha tidak mana ada Kakak lupa beliin kamu martabak setiap kesini" jawab ku

Adikku dengan wajah sedih nya tadi menjadi semangat kembali mendengar aku membawa martabak kesukaannya.

"YEAYYYY, Dimana martabak nya?" Tanya adik

"Di luar , di sepeda kakak ambil saja sana sama jajan lain dibawa juga ,aku beliin ayah sama ibu jajan juga hehe" jawab ku 

"Yaampun repot repot saja kakak ini" kata ibu sambil memperlihatkan wajah senang.

"Yaudah kita makan bareng bareng aja" kata ayah sambil mengelus kepala ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun