Kutitipkan kisah ini diujung senja
Menapaki kenangan lalu yang tak bisa kubuang begitu saja
Tentang dirimu, tentang sebuah cinta
Arjuna....
===
Langkah-langkah kecil yang kini tengah berlarian dengan tawa cerianya membuat banyak orang di taman menoleh ke arah lelaki cilik itu. Parasnya yang menggemaskan dan ganteng membuat mata semua orang tertuju ke arahnya. Seakan saling berbisik mereka menyebutkan sebuah nama. Nama yang tidak asing bagiku. Nama yang hingga saat ini masih menorehkan luka di hatiku.
"Bun..." tegur satu suara membuyarkan lamunanku. Kulihat suamiku mulai kerepotan dengan kedua balita kami.
"Iya Yah" kataku lalu meninggalkan pemandangan lelaki cilik itu.Â
"Bunda gak apa-apa?" tanya suamiku, "Paras Bunda pucat"
"Aku nggak apa-apa sayang" kataku menatap mata suamiku.
"Kalau capek Bunda istirahat saja"Â