Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kilas Lembayung Bali

14 Desember 2018   10:22 Diperbarui: 17 Desember 2018   15:25 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tersipu. 

===

Teman yang terhanyut arus waktu,  mekar mendewasa. 
Masih kusimpan suara tawa kita
Kembalilah sahabat lawasku semarakkan keheningan lugu. 

Hingga masih bisa kurangkul kalian 
sosok yang mengaliri cawan hidupku. 
Bilakah diriku berucap maaf masa yang tlah kuingkari dan meninggal kanmu
ooo cinta.... 
Andai ada satu cara 
ntuk kembali menatap agung suryamu

lembayung bali.... 

Bait lagu dari Sarasdewi tetiba terngiang di telingaku.  Aku masih mengikuti langkah kaki Arya,  menuju tempat dimana Putu mengumpulkan selurug surat yang tak pernah tersampaikan padaku. 

Ah,  lembayung Bali nan sendu... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun