Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kilas Lembayung Bali

14 Desember 2018   10:22 Diperbarui: 17 Desember 2018   15:25 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki itu berhenti sejenak,  menatapku, lalu mengeryitkan dahi. 

"Ini mimpi" gumamnya. 

"Tidak Bli,  ini nyata.  Aku Niluh Ayu"

"Niluh,  benarkah itu dirimu? "

Aku mengangguk pelan,  "Mana Bli Putu?"

"Bli Putu sudah meninggalkan dunia,  Niluh"

"Sakitkah?"

Arya mengangguk, "setahun yang lalu,  Putu menderita kanker otak dan sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan sampai akhirnya menghembuskan napas"

"Kapan Bli Putu tiada? "

"Sebulan lalu"

Aku mencoba mencerna kata-kata Arya.  Pijakan kakiku terasa berat.  Aku emmang sengaja kembali ke Bali untuk menemui mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun