Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Desember Biru

5 Desember 2018   15:24 Diperbarui: 5 Desember 2018   15:42 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Biarkan saja dirinya menunggu"

"Apa dia tidak cemburu kepadaku?"

Aku menatap perempuan bermata cokelat yang selalu menarik perhatian laki-laki di kantor, tapi tidak untukku,"Dia mungkin cemburu, tapi tidak padamu"

Perempuan di hadapanku mengernyitkan dahi, "Mas Harris boleh cerita apapun padaku"

Aku menggeleng pelan, "Biarlah dia---wanita yang kucintai dari tahun ke tahun ini tetap hidup di pikiranku"

"Mas Harris mencintai perempuan lain?"

"Ya, aku selalu merindukannya"

"Tapi Mas Harris sudah menikah, seharusnya..."

Kuteguk teh hangat buatan sekretarisku, "Aku hanya ingin membingkainya dalam kenangan. Entah mengapa ..."

Kubiarkan kata-kataku menggantung begitu saja. Selalu begitu...aku tidak pernah sanggup menceritakan tentang perempuan yang amat istimewa di hatiku. Perempuan yang telah tujuh tahun menghilang dari pandanganku. Yang membuatku nyaris gila mencarinya. Entah apa ini yang disebut perjuangan cinta? Tapi aku tidak pernah menyesal telah mengenal dan mencintainya.

===

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun