Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Cinta Pak Tua Buta Penjual Gorengan yang Tercatat di Surga

28 November 2018   15:01 Diperbarui: 28 November 2018   15:05 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebentar lagi Pak Parman akan menuju tempat yang paling dia sukai"

"Di rumah?" tanyaku, bukankah di hari nan panas ini memang lebih enak berada di rumah. Apalagi rumah Pak Parman memang dingin karena banyaknya pohon rindang yang menaungi rumahnya.

Wanita paruh baya tadi menggeleng pelan.

===

Aku mengikuti Pak Parman melangkah. Mungkin memang tindakanku terkesan lancang. Namun rasa penasaranku membuatku tetap mengikuti langkah  lelaki tua buta tersebut. Kubaca sebuah plang tua bertuliskan 'Panti Asuhan Rasa Asih'. Dari luar rumah tersebut tampak asri dan dikelilingi kebun yang hijau.

"Assalamualaikum..."Suara getar Pak Parmin membuat wanita paruh baya dari dalam rumah panti tersebut bergegas keluar.

"Waalaikumsalam" jawab wanita paruh baya itu, kuduga dia adalah pemilik dan pengasuh panti.

"Bagaimana kabar anak-anak?"

"Baik, semuanya sehat. Bagaimana kabar Kang Parman?"

"Ya, bisa kaulihat, aku masih segar bugar" kudengar suara tawa pelan meluncur dari bibir Pak Parman. Tawa bahagia yang tak pernah kulihat sejak pertama kali bertemu dengannya.

"Panti ini...ah rasanya baru kemarin saja aku meninggalkannya" kenang Pak Parman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun