"Aku tak bisa lagi memendam rahasia ini. Aku masih ada rasa suka pada Arintya"
Aku baru tahu ternyata suamiku masih mencintainya. Dan saat membaca tulisan tadi akupun merasakan kekuatan cinta Arintya pada suamiku. Lalu apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar terhempas dalam lamunanku sendiri.
"Aku tahu betapa sakitnya hatimu saat mendengar pengakuanku ini"
"Mas...aku benar-benar terkejut atas pengakuanmu. Aku juga terkejut membaca tulisan cinta Arintya padamu. Aku cemburu, Mas"
"Maafkan aku"
"Seharusnya aku tahu hal ini lebih awal"
Suamiku menatapku. Matanya tampak berkaca-kaca, "Maukah kau memaafkanku?"
Kupeluk erat suamiku, "Maukah Mas berjanji untuk tidak meninggalkanku?"
Tubuh tegap itu tampak begitu tenang dan hening. Kulepaskan pelukanku, "Mungkin aku memang tidak sehebat Arintya, tapi akulah ibu dari anakmu"
Suamiku masih tampak tenang.
"Lagipula Arintya juga sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak"