Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Penakluk Senja (3)

25 September 2018   14:55 Diperbarui: 25 September 2018   15:01 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu takut kalah saing ya?" godaku dengan suara pelan.

Sementara beberapa temanku sibuk mengurusi mahasiswa dan mahasiswi baru, aku mengajak Ganesha ke kantin. Di depan kantin terpasang bendera besar dengan tulisan huruf 'M' berwarna merah.

"Nes, kamu masih ingat nggak, dulu ada seorang dosen yang bilang kalau cewek jurusan Mesin itu nantinya bakal nikah sama cowok Mesin" kataku menggodanya.

"Tapi aku tidak mau nikah sama cowok Mesin" katanya lugas.

Aku terhenyak. Wah, berarti penantianku selama setahun ini sia-sia. Pengharapan agar dirinya bisa suka padaku sepertinya sudah pupus.

"Seriusan Nes?"

"Pinginnya sih gitu Mas"

"Nes, aku tuh pingin serius sama kamu. Kamu mau ya ketemu sama orangtuaku" bujukku.

Ganesha menatapku. Dia tidak menjawab pertanyaanku. Lagi-lagi aku hanya merasakan kecewa, tapi aku tidak bisa marah padanya. Apalah diriku dibandingkan dengan seorang Ganesha. Lulusan yang terbaik di SMA nya, seorang yang meraih nilai tertinggi di penerimaan PMDK (Penelusuran Minat dan Bakat). Ah, Ganesha itu walaupun tidak pernah belajar saat mau ujian, tetap saja dia lulus dengan nilai terbaik.

===

Kali ini kulihat Ganesha sedang berbicara dengan seorang lelaki. Ah, harusnya adalah suatu hal yang biasa jika dirinya berbicara dengan lelaki, toh disini sembilan puluh persen kampus ini  isinya mahasiwa, bukan mahasiswi. Lelaki yang  kini ada di hadapan Ganesha memakai jaket almamater warna biru. Itu berarti bukan dari jurusan Teknik Mesin. Kucoba perhatikan mereka dari jauh. Rupanya lelaki itu jurusan Teknik Elektro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun