Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kebijakan Baru Skripsi: Akankah Melahirkan Sarjana Berkualitas atau Kemunduran Intelektualitas?

1 September 2023   22:48 Diperbarui: 2 September 2023   00:57 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa curhatan teman beberapa waktu lalu saat menuntaskan skripsi, banyak yang kehabisan uang jajan. Bahkan, uang jajannya lebih banyak dialokasikan untuk penuntasan skripsi. 

Oleh karena itu, mencari pendapatan tambahan mesti dilakukan. Mulai dari menjadi tutor privat hingga bekerja secara freelance. 

Kebijakan skripsi tidak lagi jadi syarat diharapkan mampu memberikan fleksibilitas yang menguntungkan bagi banyak pihak. 

Program studi diharapkan mampu menyusun tugas akhir yang relevan, bermanfaat, dan sesuai dengan karakteristik ataupun visi/misi jurusannya. 

Joki Skripsi hingga Manfaat Menulis Skripsi Bagi Mahasiswa

Foto Freepik.com
Foto Freepik.com
Skripsi ibarat buah bibir perkuliahan yang tiada habisnya. Beberapa bulan lalu, dunia pendidikan sempat digemparkan dengan banyaknya aksi kecurangan dalam penuntasan skirpsi.

Mulai dari joki, meskipun harganya mahal nyantanya ramai peminat. Di beberapa layanan penyedia joki yang tersebar di sosial media misalnya, joki skripsi dari BAB 1-5 dibanderol hingga harga 5 juta rupiah.

Bukan angka yang murah dan sedikit untuk ukuran mahasiswa. Namun, jikalau sudah kepepet harga 5 juta rupiah bukan jadi peroalan. Demi memiliki gelar sarjana, Begitupun dengan akusisi tugas akhir mahasiswa menjadi karya/hak milik dosen. 

Hal ini jadi bukti bahwa skripsi bukan hanya sekadar menulis ilmiah. Melainkan bagaimana membentuk suatu kerangka berpikir logis yang utuh. 

Kini, kebijakan skripsi tidak wajib menjadi syarat kelulusan. Khususnya bagi mahasiswa S1, begitupun dengan mahasiswa S2 dan S3 yang kini tidak lagi wajib menerbitkan jurnal ilmiah. 

Sayangnya, meskipun skripsi tidak lagi jadi syarat kelulusan bukan berarti kecurangan dalam dunia pendidikan akan hilang. Joki tugas akhir akan tetap bermunculan. Mereka hanya sekadar berganti nama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun