Beberapa curhatan teman beberapa waktu lalu saat menuntaskan skripsi, banyak yang kehabisan uang jajan. Bahkan, uang jajannya lebih banyak dialokasikan untuk penuntasan skripsi.Â
Oleh karena itu, mencari pendapatan tambahan mesti dilakukan. Mulai dari menjadi tutor privat hingga bekerja secara freelance.Â
Kebijakan skripsi tidak lagi jadi syarat diharapkan mampu memberikan fleksibilitas yang menguntungkan bagi banyak pihak.Â
Program studi diharapkan mampu menyusun tugas akhir yang relevan, bermanfaat, dan sesuai dengan karakteristik ataupun visi/misi jurusannya.Â
Joki Skripsi hingga Manfaat Menulis Skripsi Bagi Mahasiswa
pendidikan sempat digemparkan dengan banyaknya aksi kecurangan dalam penuntasan skirpsi.
Skripsi ibarat buah bibir perkuliahan yang tiada habisnya. Beberapa bulan lalu, duniaMulai dari joki, meskipun harganya mahal nyantanya ramai peminat. Di beberapa layanan penyedia joki yang tersebar di sosial media misalnya, joki skripsi dari BAB 1-5 dibanderol hingga harga 5 juta rupiah.
Bukan angka yang murah dan sedikit untuk ukuran mahasiswa. Namun, jikalau sudah kepepet harga 5 juta rupiah bukan jadi peroalan. Demi memiliki gelar sarjana, Begitupun dengan akusisi tugas akhir mahasiswa menjadi karya/hak milik dosen.Â
Hal ini jadi bukti bahwa skripsi bukan hanya sekadar menulis ilmiah. Melainkan bagaimana membentuk suatu kerangka berpikir logis yang utuh.Â
Kini, kebijakan skripsi tidak wajib menjadi syarat kelulusan. Khususnya bagi mahasiswa S1, begitupun dengan mahasiswa S2 dan S3 yang kini tidak lagi wajib menerbitkan jurnal ilmiah.Â
Sayangnya, meskipun skripsi tidak lagi jadi syarat kelulusan bukan berarti kecurangan dalam dunia pendidikan akan hilang. Joki tugas akhir akan tetap bermunculan. Mereka hanya sekadar berganti nama.Â