Model terapi pun juga sudah dilakukan, mulai dari masking dengan sound therapy, TRT (tinnitus retraining therapy), hingga yang menggunakan gelombang tetap saja suaranya masih terdengar dan juga tidak kunjung hilang.
Dari beberapa literatur yang ada hingga saat ini tinnitus sendiri belum ada obat yang 100% dapat menghilangkannya. Mungkin dapat mengurangi tetapi tetap harus dicari tahu dahulu penyebabnya.
Sedih rasanya, tapi tidak ada salahnya berharap akan kesembuhan bahwa tinnitus ini akan benar-benar menghilang bukan hanya berkurang bukan?.
Jika memang belum ada obatnya, berdamai dengan tinnitus katanya adalah pilihan. Kata "berdamai" jadi berat bagi pejuang tinnitus. Sulit rasanya mengabaikan gangguan dari bunyi-bunyi yang dirasakan.
Ah, yasudahlah. Bagi penderita tinnitus stress adalah musuh utama yang bisa memperburuk suara dengingnya.
Untuk pejuang tinnitus yang bahkan telah bergulat lebih lama dengan tinnitus dariku, memang berat rasanya dan butuh waktu untuk beradaptasi dengan suara dengingnya.Â
Meskipun sekarang belum ada obat yang pasti 100% dapat menyembuhkan tinnitus ini, menabur semangat dan percaya bahwa suatu saat akan benar-benar hilang adalah cara terbaik untuk meredakan gangguanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H