Mohon tunggu...
Eka Royani
Eka Royani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fighting

Mahasiswa Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Analisis Pemasaran Produk Brownies Ikan Nila

5 November 2021   12:32 Diperbarui: 5 November 2021   13:13 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu produk olahan dari ikan nila adalah konsentrat protein ikan (KPI).  Konsentrat protein ikan adalah bentuk produk yang dibuat dengan cara memisahkan lemak dan air dari tubuh ikan yang merupakan "stable protein" dari ikan untuk dikonsumsi manusia, kandungan proteinnya lebih dipekatkan dari pada aslinya (Dewita dan Syahrul 2010). 

Penggunaan tepung konsentrat protein ikan sebagai bahan substitusi ataupun sebagai bahan fortifikasi dalam pembuatan produk pangan merupakan salah satu alternatif penggunaan yang menjanjikan, terutama dari segi kualitas zat gizi yang dihasilkan. Fortifikasi tepung KPI ikan nila ini dapat dilakukan pada brownies

Brownies adalah salah satu jenis makanan yang pembuatannya realtif mudah dan banyak disukaioleh berbagai kalangan, dari mulai anak-anak, dewasa, dan orang tua. 

Brownies merupakan jenis cake yang dibuat dari bahan-bahan dasar, yaitu gula, telur, mentega dan tepung terigu yang ditambahkan coklat (Muharramah dkk. 2016). 

Brownies adalah kue coklat yang memiliki rasa yang manis aroma yang lezat, tekstur yang tidak terlalu mengembang dan memiliki warna yang menarik. Brownies sudah banyak disediakan di toko-toko kue dengan berbagai macam variasi dan modifikasi (Windaryati dan Nafi 2013).

Brownies banyak disukai oleh berbagai kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua karena memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Brownies cocok menjadi cemilan, bingkisan dan oleh-oleh. Akan tetapi, brownies pada umumnya yang sudah banyak dipasaran hanya mengedepankan cita rasa dan penampilan. 

Sedangkan, brownies ikan nila ini selain untuk memberikan cita rasa yang dapat disukai oleh konsumen, brownies ikan nila disajikan dengan kandungan nutrisi yang baik sehingga tidak hanya memberikan rasa senang dan kepuasan saat memakannya tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi konsumen.

Brownies ikan nila dibuat untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, sosiologis dan psikologis konsumen. Brownies termasuk ke dalam kebutuhan fisiologis karena brownies ikan nila karena produk ini merupakan produk makanan yang menjadi salah satu kebutuhan primer manusia. 

Kebutuhan sosiologis karena brownies ikan nila dapat digunakan sebagai cemilan saat berkumpul dengan keluarga atau orang terdekat dan dapat dijadikan sebagai hadiah atau oleh-oleh untuk orang-orang tersayang atau terdekat. Selain itu, produk ini dapat memenuhi kebutuhan pdikologis karena dapat memberikan rasa senang saat memakannya saat sendiri atau bersama orang-orang terdekat.

Pesaing produk terdiri dari pesaing yang memiliki jenis produk yang sama atau disebut sebagai rival dan pesaing dengan produk yang berbeda namun dapat memenuhi kebutuhan yang sama yang disebut sebagai pesaing subtitusi. Brownies ikan nila saat ini tidak memiliki banyak rival. 

Setelah dicari pada berbagai website dan e-commerce tidak ditemukan orang atau toko yang menjual brownies ikan nila, hanya ditemukan 1 penjulan dengan produk brownies cookies ikan nila dan sisanya hanya ditemukan resep atau orang yang mencoba membuat brownies ikan nila dan tidak sampai menjadikan brownies ikan nila sebagai produk untuk dijual. 

Sedangkan, pesaing subtitusi brownies ikan nila ini cukup banyak diantaranya adalah sebagai berikut: Brownies Rumput Laut, Brownies Talas, Brownies Ubi, Brownies Original, Brownies Susu, Brownies Almond, Brownies Durian, Brownies Instant dan Cookies rebon/udang.

Dasar persaingan produk brownies ikan nila adalah diferensiasi produk dan cost advantage. Hal tersebut karena brownies ikan nila dirancang sebagai produk yang berbeda dibandingkan dengan produk brownies yang lain dimana produk brownies ikan nila dibuat menggunakan tepung ikan nila yang menawarkan kandungan nutrisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan produk brownies pada umumnya sehingga dasar persainggannya merupakan dasar persaingan diferensiasi produk. 

Selain itu, dasar persaingan yang digunakan dalam pemasaran produk brownies ikan nila adalah cost advantage karena dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan dengan produk brownies yang lain tetapi memiliki nilai lebih atau manfaat lebih melalui kandungan nutrisi brownies yang lebih baik.

Bentuk pasar brownies ikan nila adalah Pasar Persaingan Monopolistik, karena dalam penjualan brownies ikan nila ini menggunakan iklan dan memberikan bonus atau harga yang lebih murah ketika membeli lebih banyak produk untuk meningkatkan penjualan dalam persaingan harga dan iklan.

Perencanaan pemassaran produk brownies ikan nila terdiri dari tahapan perancangan produk, penentuan harga, promosi dan distribusi.  Perancangan produk brownies dilakukan terhadap kateristik organoleptic, kandungan nutrisi, ukuran dan kemasan.   

Karakteristik organoleptik dari produk brownies ikan nila yang diharapkan, yaitu memiliki aroma yang khas dan tidak memiliki bau spesifik ikan, tekstur yang lembut dengan warna coklat pekat yang menarik. 

Selain itu, citarasa yang dihasilkan dari brownies ikan nil aini cukup baik akan tetapi untuk mempertahankan citarasa tersebut, penggunakan tepung ikan nila harus sesuai dengan takaran yang sudah ditetapkan agar tidak berubah. Produk brownies ikan nila ini dirancang sebaik mungkin agar dapat disukai oleh konsumen.

Brownies ikan nila dibuat menggunakan tepung yang berasal dari ikan nila yang memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk memnuhi kebutuhan nutrisi konsumen. Tepung ikan dikategorikan sebagai Konsentrat Protein Ikan (KPI) yang memiliki tiga tipe, yaitu A, B, dan C. Konsentrat Protein Ikan yang dapat digunakan dalam bahan pangan adalah tipe A dan B, sedangkan tipe c biasanya digunakan untuk pakan ternak.

(Sumber: FAO 1964)
(Sumber: FAO 1964)

Brownies ikan nila memiliki satu ukuran saja, yaitu ukuran 24 x 12 x 6 cm dengan berat brownies 100 gram yang tersedia dengan berbagai varian rasa seperti coklat, keju, pandan, durian, dll. Brownies ikan nila dengan ukuran 100 gram gram memiliki kandungan nutrisi meliputi: karbohidrat 30 gram, protein 60 gram dan lemak 8 gram. 

(Sumber: galeriasdospaes.com)
(Sumber: galeriasdospaes.com)
Kemasan produk brownies ikan nila menggunakan box yang berbahan kraft dan dilaminasi sehingga tahan air dan kokoh. Kelebihan dari kemasan ini adalah aman dan ramah lingkungan. Kemasan diberikan tempelan berupa logo produk, informasi kandungan gizi serta informasi masa simpan dan tanggal kadaluwarsa.

(Sumber: Supplierone)
(Sumber: Supplierone)

Strategi penentuan harga yang digunakan dalam menentukan harga jual produk Brownies Ikan Nila adalah Cost-Plus Pricing yang bertujuan untuk mendapatkan laba sesuai yang diinginkan. 

Penetuan harga dengan Cost-Plus Pricing yaitu penetapan harga produk yang didasarkan pada biaya produksi dan markup atau keuntungan yang diinginkan. Penentuan harga dilakukan dengan menentukan harga produk setelah produk diproduksi dan dikemas. Kemudian ditentukan harga dengan laba yang ingin dicapai.

Contoh harga awal 1 box brownies ikan nila rasa coklat (100 gram) adalah Rp.25.000, dan harga jual 1 box brownies ikan nila rasa coklat (100 gram) adalah Rp.30.000,-

Sasaran dalam kegiatan promosi produk brownies ikan nila adalah konsumen semua kalangan. Hal-hal yang akan disampaikan dalam kegiatan promosi meliputi informasi mengenai sumber ikan nila yang digunakan, proses pembuatan, masa simpan, kandungan gizi atau kandungan nutrisi, serta manfaat yang akan didapat dengan mengkonsumsi produk brownies ikan nila. Promosi brownies ikan nila dilakukan secara langsung dan tidak langsung. 

Promosi secara langsung dilakukan dengan cara mengunjungi rumah-rumah, pada orang-orang terdekat seperti teman atau keluarga dan menawarkan produk secara langsung pada orang-orang yang lewat di jalan atau di mall. 

Selain itu, promosi secara tidak langsung dilakukan melalui iklan-iklan pada sosial media dan melalui e-commerce seperti shopee dan Tokopedia dengan cara menawarkan harga yang lebih murah seperti memberikan diskon pada produk brownies ikan nila. 

Contohnya, mendapatkan potongan harga pada saat membeli produk lebih banyak atau mendapatkan produk gratis saat membeli produk dalam jumlah tertentu sehingga konsumen merasa tertarik untuk membeli produk ini.

Alur distribusi produk borwnies ikan nila dilaksanakan dari pabrik langsung pada konsumen. Brownies ikan nila didistribusikan lewat toko pemilik langsung ke konsumen. 

Disamping itu pendistribusian ini juga akan disebar melalui platform digital, seperti shopee, tokopedia, gojek, grab. Kemudian pemasaran lainnya adalah melalui media sosial Instagram dan facebook sebagai bentuk branding dan pengenalan produk lebih jauh lagi agar konsumen mengetahui produk brownies ikan nila.

JUNIANTO1 DAN EKA ROYANI2

 

1) Dosen Departemen Perikanan_UNPAD

2) Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD

REFERENSI

Dewita. 2011. Pemanfaatan Konsentrat Protein Ikan ( Pangasius Hypopthalmus ) Untuk Pembuatan Biskuit Dan Snack. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 14(1):30--34.

Fatkurahman, dkk. 2012. Karaktersitik Sensoris Dan Sifat Fisikokimia Cookies Dengan Subtitusi Bekatul Beras Hitam (Oryza Sativa L.) Dan Tepung Jagung (Zea Mays L.). Jurnal Ilmu Dan Teknosains Pangan, 1(1):49--57.

Muharramah, Helyanti, Laili Suhairi, and Yuli Heirina Hamid. 2016. Standarisasi Resep Brownies Kukus Dengan Penambahan Tepung Pisang Owak (Musa Paradisiaca. L). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 1(1):32--42.

Suhardjito, Y.B. 2006. Pastry dalam Perhotelan. Yogyakarta: CV. Andi Offset. 202 hlm.

Windaryati, Tutik, dan Ahmad Nafi. 2013. Karakteristik Brownies Yang Dibuat Dari Komposit Tepung Gembolo ( Dioscorea Bulbifera L .). Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian, 1(2):25--29.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun