Transparansi yang ditawarkan oleh Coretax akan memberikan rasa aman bagi wajib pajak. Mereka dapat memantau setiap transaksi yang mereka lakukan, termasuk pembayaran pajak, secara langsung dan transparan melalui sistem. Ini diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran terkait adanya kesalahan atau kelalaian dalam proses administrasi perpajakan.
Â
Dampak Terhadap Kepercayaan Masyarakat Terhadap Sistem Pajak
Salah satu tujuan jangka panjang dari penerapan Coretax adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan di Indonesia. Dengan sistem yang lebih transparan, akurat, dan efisien, diharapkan wajib pajak akan lebih yakin bahwa kewajiban mereka dikelola dengan baik oleh DJP. Ini akan membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembayaran pajak, yang pada gilirannya akan meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan.
Dengan adanya sistem yang lebih modern, masyarakat juga akan melihat bahwa pemerintah serius dalam melakukan reformasi di bidang perpajakan. Hal ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam mendukung sistem perpajakan yang lebih baik dan lebih transparan.
Â
Kesimpulan
Peluncuran simulasi Coretax oleh DJP merupakan langkah besar dalam upaya modernisasi sistem perpajakan di Indonesia. Sistem ini menawarkan berbagai manfaat, mulai dari peningkatan efisiensi, akurasi data, hingga pengurangan interaksi langsung antara petugas pajak dan wajib pajak. Meski masih dalam tahap simulasi, sistem ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas layanan perpajakan di Indonesia. DJP terus berupaya untuk menyempurnakan sistem ini sebelum implementasi penuh pada tahun 2024. Wajib pajak di seluruh Indonesia dapat menantikan sistem yang lebih modern, transparan, dan user-friendly. Dengan Coretax, Indonesia menuju era baru dalam administrasi perpajakan yang lebih efisien, akurat, dan transparan.
*) Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H