Mohon tunggu...
eka nigel
eka nigel Mohon Tunggu... lainnya -

http://ekanigel.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hijrah

9 Maret 2014   00:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:07 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

http://ekanigel.com/about-me/hijrah/

QS An - Nisaa ayat 97 - 100

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (٩٧) إِلا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلا يَهْتَدُونَ سَبِيلا (٩٨) فَأُولَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا (٩٩) وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الأرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا (١٠٠

Terjemah Surat An Nisa Ayat 97-100

97. Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya, "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?" Mereka menjawab, "Kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Mereka (para malaikat) bertanya, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?" Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,

Indeed, those whom the angels take [in death] while wronging themselves - [the angels] will say, "In what [condition] were you?" They will say, "We were oppressed in the land." The angels will say, "Was not the earth of Allah spacious [enough] for you to emigrate therein?" For those, their refuge is Hell - and evil it is as a destination.

98. Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah),

Except for the oppressed among men, women and children who cannot devise a plan nor are they directed to a way

99. Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

For those it is expected that Allah will pardon them, and Allah is ever Pardoning and Forgiving.

100. Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

And whoever emigrates for the cause of Allah will find on the earth many [alternative] locations and abundance. And whoever leaves his home as an emigrant to Allah and His Messenger and then death overtakes him - his reward has already become incumbent upon Allah . And Allah is ever Forgiving and Merciful.

----------------------------------------------------------------------------------------

Imam Bukhari meriwayatkan dari Muhammad bin Abdurrahman Abul Aswad ia berkata, "Telah ditetapkan kepada penduduk Madinah untuk mengeluarkan sepasukan (melawan penduduk Syam), saya termasuk orang yang terdaftar, maka saya bertemu Ikrimah maula Ibnu Abbas dan saya memberitahukan hal tersebut, maka ia melarang aku dengan keras dan berkata, "Ibnu Abbas memberitahukan kepadaku, bahwa beberapa orang kaum muslimin tinggal bersama kaum musyrik sehingga memperbanyak jumlah kaum musyrik di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika (terjadi perang) dilepaslah panah sehingga mengena kepada salah seorang di antara mereka hingga tewas atau ditebas hingga tewas, maka Allah menurunkan ayat, "Innallladziina tawaffaahumul malaa'ikatu….dst."

Yang dimaksud dengan orang yang menzalimi diri sendiri adalah orang-orang muslim Mekah yang tidak mau hijrah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam padahal mereka sanggup berhijrah. Mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar; akhirnya di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu.

Yakni apa yang membedakan kamu dengan orang-orang musyrik? Bahkan kamu malah menambah banyak jumlah mereka dan terkadang kamu membantu mereka melawan kaum muslimin, kamu pun kehilangan banyak kebaikan, tidak bisa berjihad bersama rasul-Nya, tidak hidup bersama kaum muslimin dan tidak bisa membantu kaum muslimin melawan musuh mereka.

Maksudnya lemah, dipaksa dan dizalimi.

Sebagaimana dilakukan oleh orang-orang selain kamu. Oleh karena itu, di mana saja seorang hamba tidak bisa menjalankan agama, maka di sana ada tempat lain yang ia bisa beribadah di tempat itu karena bumi Allah itu luas. Dalam ayat di atas terdapat dalil bahwa hijrah termasuk kewajiban yang besar dan meninggalkannya adalah haram, bahkan termasuk dosa besar, yakni berhijrah dari tempat di mana ia tidak dapat menjalankan agamanya atau menampakkan syi'ar-syi'ar Islam seperti azan, shalat Jum'at, shalat jama'ah, shalat 'Ied dsb. menuju tempat yang ia dapat menjalankan agamanya.

Tidak ada kemampuan untuk berjihrah.

Ayat ini menunjukkan bahwa barang siapa yang tidak sanggup menjalankan kewajiban, maka ia diberi udzur. Hal itu, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidaklah membebani kecuali sesuai kemampuannya. Akan tetapi, seseorang tidaklah diberi udzur kecuali setelah ia berusaha mengerahkan kemampuannya dan telah tertutup berbagai cara baginya.

Ibnu Jarir berkata: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Manshur Ar Ramaadiy, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairiy, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syuraik dari Amr bin Dinar dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata tentang turunnya ayat ini, "Innalladziina tawaffahumul malalaaa'ikatu zhaalimii anfusihim," bahwa di Mekah ada seorang yang dikenal dengan nama Dhamurah dari Bani Bakar, ia sedang sakit, lalu berkata kepada keluarganya, "Keluarkanlah aku dari Mekah, karena saya menemukan kebebasan." Keluarganya berkata, "Di mana kami mengeluarkan kamu?" maka ia berisyarat dengan tangannya ke arah Madinah, maka turunlah ayat ini, "Wa may yakhruj min baitihi muhaajiran ilallahi wa rasuulih." (Hadits ini para perawinya tsiqah, sedangkan Syuraik adalah Ibnu Abdillah Al Qaadhiy An Nakha'iy, dalam hapalannya ada kelemahan. Ibnu Jarir (9/115) juga meriwayatkan dari jalan Sufyan bin Uyainah dari 'Amr bin Dinar ia berkata, "Saya mendengar Ikrimah." Secara mursal. Abdurrazzaq meriwayatkan dari jalan Ibnu Uyainah dari 'Amr, bahwa ia mendengar Ikrimah secara mursal. Namun Muhammad bin Syuraik Al Makkiy menyelisihi Sufyan bin Uyainah; Muhammad meriwayatkan dari 'Amr bin Dinar dari Ikrimah dari Ibnu Abbas secara maushul. Jika memang harus ditarjih, maka yang diperkuat adalah Sufyan bin Uyainah. Imam Ahmad berkata, "Orang yang paling 'alim tentang 'Amr bin Dinar adalah Ibnu Uyainah." Ibnul Madini berkata, "Ibnu Juraij dan Ibnu Uyainah adalah orang yang paling 'alim terhadap 'Amr bin Dinar." Dalam sebagian naskah tertulis "Muhammad bin Syuraik" sebagai ganti "Syuraik", sedangkan Muhammad bin Syuraik adalah tsiqah, namun Sufyan bin Uyainah lebih tsiqah daripadanya. Dengan demikian yang rajih, hadits tersebut adalah mursal, wallahu 'alam. Akan tetapi hadits tersebut memiliki jalan yang lain yang sampai kepada Ikrimah dari Ibnu Abbas dalam Al Mathaalib Al 'Aliyyah hal. 433 yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la, Al Haitsami dalam Al Majma' juz 7 hal. 10 berkata, "Para perawinya tsiqah." Di sana diterangkan, bahwa ia (Dhamurah) wafat di tengah perjalanan sebelum sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim. Al Haafizh menyebutkan beberapa jalan yang lain dalam Al Ishabah pada bagian biografi Janda' bin Dhamurah juz 1 hal. 253 (Diringkas dari Ash Shahiihul Musnad karya Syaikh Muqbil).

- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-nisa-ayat-97-103.html#sthash.fdQyEwiA.dpuf

Jum’at, 18 Juni 2008

Hari ini adalah hari dimana saya harus meninggalkan Kota Bandung = Kota Kelahiran saya, dimana berarti sayapun jauh dari keluarga dan teman-teman. Saya dan anak saya = Rafli = akan pergi ke Kota Bangka kota kelahiran istri saya. Dimana Istri dan anak saya yang kecil + rialdi = sudah terlebih dahulu ke Bangka sejak Bulan Januari 2008 lalu.

Today is the day that I had to leave the city of Bandung = My Hometown, This meant I became distant from family and friends. Me and my son = Rafli = will go to the City of Bangka my wife's hometown. Where my wife and small child =  rialdi had first to Bangka since January 2008 last month.

Saya terpaksa menyusul karena menunggu Rafli menyelesaikan dahulu kenaikan kelasnya ke kelas tiga. Disamping itu mudah-mudahan Rumah yang saya tempati ini ada yang minat beli soalnya sudah gencar di iklan. Rencana akan dijual murah alias rugi. It’s okay. Duit bisa dicari…….

I  followed because waiting for Rafli to finish passig grade class. Besides that, hopefully thiere is a buyer to buy my house I  already advertise in everywhere I would be sold cheap, in other words  "loss". It's okay. Money can be searched ...

Bicara tentang murah. Itulah kenapa saya booking ticket hari ini karena murah. Sudah tidak dalam masa Hpliday. Rafli sendiri berarti satu minggu dalam urusan sekolah ketinggalan. Dimana Rafli akan sekolah di Kota Bangka nantinya pun belum tahu. karena Mamahnya bilang belum didaftar. Waduh,……..

Talking about cheap. That's why I booked ticket for today because it's cheap. Not a time of  Hpliday. but for Rafli this  means a week behind in school affairs. Where will Rafli  study in Bangka  not know. because her mom said "not registered yet". Oops,

Pagi ini saya pamitan ke seluruh tetangga saya di Komplek Griya Bandung Asri. Kutitipkan tiga kunci rumah ke tetangga untuk memasarkan rumah saya untuk dijual.

This morning I said goodbye to all my neighbors in Griya Bandung Asri Complex. Also cmmended three keys to my neighbor's side to market my home for sale.

Banyak tetangga yang membekali Rafli dengan makanan dan juga duit. Saya ucapkan terimakasih untuk seluruh warga RT.03 RW.08 yang sudah bersimpati terhadap kami.

Many neighbors provided Rafli with food and money. I said thank  for all citizens RT.03 RW.08 who already sympathetic to us.

Jam 10.30 dengan dua mobil. satu mobil saudara – heri dan teni, satu mobil adik – nanan, mela, juga ayah, kami berangkat menuju Bandung Super Mall untuk booking menuju Bandara Soekarno Hatta, dimana pesawat saya adalah pesawat jam tiga sore, yang semula Batavia diganti menjadi Sriwijaya karena kesalahan ticket agency.

10.30 a.m. with two cars, we went to Bandung Super Mall towards Soekarno-Hatta airport, where the plane flight at three o'clock p.m, by sriwijaya air rechanged Batavia because ticketing agency's mistake.

Kamipun melambai. Disana orang-orang yang saya cintai, berarti saya akan jauh dengan mereka. Sedih memang. Tapi itulah kenyataan yang harus diterima. Sebagai penghibur hati , “Istri dan anak saya yang kecil menanti disana dan sebentar lagi kan jumpa”.

We also waved hands. The people I love, that I would far from them. Sad indeed. But it is the reality that must be accepted. As an entertainer to myself, "My wife and my son were waiting over there and we would see soon".

Untuk Rafli sendiripun saya bisa merasakan dilihat dari matanya yang terus menatap keluar jendela melihat-lihat pemandangan sejak dari bandung sampai bandara. Kasihan…….. dia adalah Objek Penderita, yang tak bisa menolak apa yang menjadi keputusan Orang tua dimana dia harus pindah sekolah dan berpisah dengan teman-teman mainnya. Dan sebagai penghiburnya, saya katakan ” Mamah dan Adiknya sedang menanti…!”.

I could feel Rafli,  seen from his  eyes continued to stare out the window to see the sights since from Bandung to airport. How poor  he was an object sufferer , who couldn't  reject what parent decided that he had to change the school and parted with his teammates. And to entertained him, I said "Mamah and younger brother were waiting ...".

Kesedihan yang dipikirkan Rafli pun nampak pudar setibanya di Bandara, kini dia mulai banyak bicara dan mulai nampak merindukan Mamah dan adiknya maka kutelepon Mamahnya dan membiarkan mereka bicara sejaligus memberitahukan bahwa kami sebentar lagi Take Off.

Rafli's Sadness faded when arrived at the airport, now he's started a lot of talk and began to appear he's missing  his mom and his brother then I made a call and let him talked to his mom at once informed that we would Take Off.

Setelah Landing di Bandara Depati Amir Pangkal pinang Bangka kulihat diatas gedung orang melambai. disana nampak Istri saya sedang melambai-lambai, kuberi tahu Rafli bahwa Mamah disana. Kamipun membalas lambaian.

After Landing in Bandara Depati Amir Pangkal pinang Bangka I saw someone waving hands above the building. My wife seemed there was waving, I told Rafli, Mamah over there. We also waved hands.

Dari segi lama bulan yang hanya lima bulan memang cukup buat kami merasa rindu, terlebih dari itu, di kota Pulau kecil Bangka ini Kami akan memulai hidup baru dalam artian merintis kembali segalanya dari nol terutama didalam hal kekayaan DENGAN KEKUATAN DAN KEUTUHAN CINTA DIDALAM KEBERSAMAAN. Itulah yang tanpa sadar saya berlinang airmata. namun kembali saya tersadar bahwa RODA KEHIDUPAN SUDAH DIATUR OLEH YANG MAHA KUASA.

In terms of long months just five months was enough for us to felt longing, especially of that, in this small island, town of Bangka We would start a new life from nol, especially in  wealth WITH STRENGTH OF LOVE AND INTEGRITY IN TOGETHERNESS. That's why unrealized I found myself in tears. but again I realized that THE WHEEL OF LIFE IS REGULATED BY THE ALMIGHTY.

Selain Istri ternyata saya juga disambut oleh adik istri – Madi dan keluarganya – mereka menjemput saya dengan mobilnya. Perjalananpun kembali harus ditempuh dua jam dari Bandara menuju rumah di Toboali.

besides my wife. we also greeted by my wife's btother - Madi and family - they picked me up with his car. the trip  would be take two hours from the airport to the house in Toboali.

Rencana tinggal. Istri sudah merencanakan bahwa kami akan tinggal dirumah warisan orang tuanya yang hanya ditinggalin oleh adiknya – Deni beserta istri dan anaknya. Sedang Madi sendiri menempati rumah sebelah dibelakang, masih rumah warisan orang tua. Alhamdulillah kini saya menempati rumah dan halaman besar yang kurang lebih luasmya 2000 meter persegi, sedang rumah saya di Bandung hanya 100 meter persegi. Nikmati saja……

My. Wife already planned that we would stay at parent's home that only stayed by his brother - Dean and his wife and son. Madi occupied the side house on the back, still the legacy of their parent. Thank God,  now I occupy a large house and yard  approximately about 1.000 meters square , while my house in Bandung only 100 meters square. Enjoy it ......

Jadi di Pulau ini untuk sementara saya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tempat tinggal sampai rumah warisan ini laku dijual, yang memang sedang ditawar-tawarkan. Ya ginilah enaknya kawin sama orang kaya hahaha……Maaf cuma guyon…..

So on this island, for a while, I didn't need to pay for a place to stay until the house is sold . Yup. ... It is a pleased married with rich people hahaha ...... Sorry just a joke .....

So for the readers, Pray me in order that I can buy home here.. Don’t worry I pray you too.Thanks

Read More : DURIAN TREES, TELEVISION ENCRYPTED,                   MY NEW PROPERTIES

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun