Mohon tunggu...
Rahmat Eka
Rahmat Eka Mohon Tunggu... -

Tentang rasa, tentang jiwa, tentang asa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia dan Satan

22 Januari 2011   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku adalah SATAN". serunya lagi,sambil menatap tajam padaku.

"Buanglah sifat manusiawi mu itu,bergabung lah denganku",katanya lagi seraya mengulurkan tangannya padaku.

"Tidak!!!! Aku tak bisa melihat manusia musnah...meskipun kita berteman namun aku akan melawanmu demi keselamatan manusia..."kataku.

"Bodoh!!!! Kau tidak akan bisa menang kalau me....

"Belum selesai SATAN Deki bicara ,aku sudah menyerang nya lebih dulu,namun tak ada satupun yang melukainya..

Dan akhirnya ku pertaruhkan semua kekuatan yang ada,ku kumpulkan pada satu lengan ku,hingga menyerupai sebilah golok,begitu juga dengan SATAN Deki...

Aku menyerang bersamaan dengan Deki,bersama-sama...dan ....Crashhhhh.....

Aku kalah,badanku terbelah dua dan aku menjadi manusia normal kembali yang lemah....

Satan telah mengalahkan aku,dia berdiri di sampingku.

Menatap diriku yang lemah tak berdaya.Satan menunduk dan merebahkan tubuhnya di samping tubuh ku..

Satan Deki berkata, "Bagaimana pun juga kau adalah teman baikku,aku akan menemanimu sampai kau mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun