Begitupun suasana ketika Ayah membaca koran selepas maghrib – menikmati istirahat malamnya setelah seharian berjibaku di toko, dan disisinya saya membaca sisa koran yang sudah ia baca.Â
Sekalipun saya punya kenangan tidak menyenangkan dengan ayah soal membaca yang tiba - tiba merebut majalah Bobo dan melemparkannya ke halaman tetangga. Tapi, itu tidak membuat saya membenci ayah.
Salah sendiri sih, situasi mati lampu, tapi nekat membaca di lampu togok, yah gimana marah si bapak *eh.Â
Apa yang telah dilakukan kedua orangtua saya yang tanpa sadar mereka mengenalkan dunia literasi kepada anaknya. Sebuah kemewahan dibandingkan tumpukan mainan pada saat itu karena dampaknya terasa hingga sekarang.Â
Membaca buku memang tidak membuat kita hidup fancy, tapi dengan membaca buku membuat kita memiliki karakter dan kekuatan dalam menjalankan hari - hari yang melelahkan, bukan?
Selamat Hari Anak Nasional, untuk menuju kemajuan dibutuhkan literasi yang baik. Semoga Anak Indonesia tumbuh dengan kegemaran membaca buku !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H