Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gurat Senja Merah (Bagian 28)

13 April 2016   10:36 Diperbarui: 13 April 2016   10:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “Untuk apa? Apa salahnya ibunya Bayu berbicara dengan Rani?”

            Bagas menghela nafasnya. Kemudian keduanya pergi meninggalkan makam Bayu.

***

             “Bagaimana kabar kamu, Ran. Sudah lama kita tidak bertemu ya?” kata kakak Bayu dalam perjalanan pulang dengan mobil, yang duduk di depan di samping sopir. Sedangkan Khaerani duduk di belakangnya bersama ibunya Bayu.

“Baik, Mbak.”

            “Kamu sudah menikah?” tanya ibunya Bayu tiba-tiba.

“Belum Bu,” jawab Khaerani dengan sedikit malu.

            “Kenapa? Kamu sudah pantas menikah dan mempunyai anak.”

            “Mungkin, Tuhan belum mengizinkan dan menunjukkan jodoh untuk saya, Bu.”

            “Apa karena Bayu?” Khaerani terdiam. “Bayu sudah tidak ada, kamu harus melanjutkan hidup kamu Rani, berkeluarga, punya anak, punya kehdupan bahagia sebagaimana semua orang dambakan.”

            “Apa kamu punya kekasih?” tanya kakaknya Bayu sambil tersenyum. Khaerani tersenyum. “Apa kamu dengan Bimo....”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun