Mohon tunggu...
Eka Cahyaning
Eka Cahyaning Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya punya hobi membaca dan memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong

3 Desember 2023   19:50 Diperbarui: 3 Desember 2023   19:59 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII 

SMP AL QOLAM MUHAMMADIYAH GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Eka Cahyaning Rahayu

Ekacahyaning23974@gmail.com

SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong

Abstract

The aim of this research is to determine the increase in students' ability to write observation report text using image media. The subjects of this research were 26 students in class VIII

(eight) A of Al Qolam Muhammadiyah Gemolong Middle School. The form of this research is classroom action research. This research data was collected from an observation report writing test and analyzed using qualitative descriptive analysis. The results of the research showed that there was an increase in students' ability to write observation report texts using image media in class VIII (eight) A students at Al Qolam Muhammadiyah Gemolong Middle School. This can be seen from the writing results in cycle I. The students' average score was 82.46 (fair) and increased to 86.50 (very good) after being corrected in cycle II.

Keywords: writing skills, picture media

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media gambar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan)A SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong yang berjumlah 26 siswa. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Data penelitian ini dikumpulkan dari tes menulis laporan hasil observasi dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemmapuan siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII (delapan) A SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong. Hal ini dapat dilihat dari hasil menulis pada siklus I nilai rata-rata siswa 82,46 (cukup) dan meningkat menjadi 86,50 (sangat baik) setelah diperbaiki pada siklus II.

Kata kunci: keterampilan menulis, media gambar

PENDAHULUAN

Pengembangan kurikulum 2013 menuntun perubahan paradigma dalam pembelajaran. Kurikulum ini menyebabkan perubahan konsep, metode, komitmen, dan strategi pendekatan guru dalam sekolah. Kurikulum 2013 mencanangkan pembelajaran berbasis teks. Artinya peserta didik dituntut untuk mampu memproduksi sebuah teks melalui kemampuan menulis.

Dari berbagai macam jenis teks tersebut salah satunya adalah teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang menyajikan informasi secara umum mengenai sesuatu berdasarkan hasil pengamatan. Berdasarkan observasi di SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong, kemampuan menulis dalam pelaksanaannya sering tidak mendapat perhatian. Hal itu dikarenakan dalam kesehariannya banyak siswa mampu dalam membaca teks tetapi mengalami kesulitan dalam menulis teks. Siswa kesulitan memulai dan mengembangkan ide atau gagasannya tersebut ke dalam sebuah tulisan.

Di samping siswa mengalami kesulitan dalam menulis, dalam pembelajaran menulis terutama menulis teks laporan hasil observasi guru sering kali hanya bersumber dari satu buku teks Bahasa Indonesia, dan kurang memberikan referensi atau contoh tentang teks laporan hasil observasi dari sumber lain. Ketika di lapangan guru memberi instruksi kepada siswa untuk menulis teks tanpa memberi contoh hal apa saja yang harus mereka catat sehingga siswa merasa kurang paham dan akhirnya malas. Anggapan-anggapan seperti itulah yang akhirnya mengurangi motivasi siswa untuk menulis.

Dibutuhkan media yang tepat untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam menulis, khususnya menulis teks laporan hasil observasi. Teks laporan observasi adalah teks yang berfungsi untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan informasi. Teks ini memiliki urutan yang logis tentang fakta tanpa keterlibatan personal peneliti. Teks laporan hasil observasi menginformasikan sesuatu yang hidup seperti hewan, tumbuhan atau benda mati seperti sungai, laut (Kemendikbud, 2013).

Jenis teks ini digunakan ketika akan mengajarkan sebuah topik atau menulis suatu artikel. Sebuah teks laporan biasanya berisi fakta-fakta tentang suatu hal, deskripsi dan informasi tentang kebiasaan dan kualitas suatu hal yang tepat untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam menulis, khususnya menulis teks laporan hasil observasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan media gambar untuk pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang umum dipakai.

Media gambar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Gambar dapat menumbuhkan minat siswa dan memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Arsyad, 2005: 91). Penggunaan media gambar harus disesuaikan dengan topik yang akan dibahas dalam pembelajaran, sehingga penggunaannya akan lebih efektif dan dapat membantu siswa mencerna pelajaran dengan mudah.

Dengan memperhatikan kondisi tersebut maka peneliti mengambil judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi  pada Siswa Kelas VIII SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong Tahun Pelajaran 2020/ 2021”

 

 

KAJIAN PUSTAKA

PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Mahmud dan Priatna, 2008: 24). PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar tersebut. Banyak model PTK yang bisa diterapkan, salah satunya adalah model siklus. Model ini dikenalkan oleh Kemmis dan McTaggart dari Deakin University, Australia (dalam Mahmud dan Priatna, 2008:61). Model ini terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau mengubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Rencana tersebut dapat meliputi kegiatan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran.

2. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap peserta didik. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan.

4. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti (guru) dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Pada model tersebut kegiatan/tindakan akan berulang jika dalam satu siklus belum memperoleh hasil yang diharapkan. Peneliti akan membuat siklus kedua dengan perlakuan yang sama sesuai langkah diatas. Jika siklus kedua juga belum memperoleh hasil yang diharapkan akan mengulang kegiatan dengan siklus ketiga dan seterusnya hingga berhasil. Setiap selesai siklus akan ada reflesi penyebab ketidakberhasilan pada siklus sebelumnya. 

Ahmad Rofi’udin (1998: 263), keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif lisan melibatkan aspek, yaitu: (a) penggunaan ejaan, (b) kemampuan penggunaan diksi/kosakata, (c) kemampuan menggunakan kalimat, dan (d) penggunaan jenis komposisi (gaya penulisan, penentuan ide, pengolahan ide, dan pengorganisasian ide). Kesemua aspek inilah yang diukur dalam keterampilan menulis. Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 1.3), menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat dan medianya.

Tarigan (2008: 22) menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Menurut Nurgiyantoro (2012:425) menyatakan bahwa jika dilihat dari segi kompetensi berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas menghasilkan bahasa.

Menurut Keraf (2004: 324) laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering berbentuk tulisan, dapat dikatakan pula bahwa laporan merupakan suatu dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.

Sutarni dan Sukardi (2008: 45) menyatakan laporan secara umum bermakna uraian yang disampaikan atau dilaporkan kepada pihak lain. Sementara itu, melaporkan bermakna memberitahukan sesuatu (permasalahan) kepada pihak lain yang berkepentingan. Dalam arti khusus, laporan dipakai untuk urusan kedinasan, yaitu dokumen yang berisi informasi mengenai pelaksanaan tugas yang telah atau sedang dikerjakan oleh pejabat lain yang berwenang menerima, mengoreksi, dan memberi penilaian.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teks laporan adalah bentuk tulisan yang berisi informasi tentang sesuatu yang telah diamati, diteliti, diobservasi, dll. yang akan disampaikan atau dilaporkan kepada pihak lain yang berkepentingan. Data dalam laporan harus berisi fakta-fakta. Secara khusus, laporan digunakan untuk urusan kedinasan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Lokasi penelitian ini dilakukan di kelas VIII (delapan) A SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) A SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong yang berjumlah 26 orang siswa.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi/pengamatan, dokumentasi, dan tes. Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan, baik aktivitas guru maupun siswa apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah media gambar yang menjadi kriteria penilaian oleh observer. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa nilai hasil tes siswa pada setiap siklusnya dengan tujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal.

Dokumentasi lainnya berupa data-data tentang lokasi penelitian, data guru, data siswa dan data sarana prasarana penelitian. Tes dalam penelitian ini diberikan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran geografi dengan menerapkan media gambar. Tes diberikan kepada siswa pada akhir setiap siklus pembelajaran dengan jumlah soal sebanyak 20  butir pilihan ganda dengan skor masing-masing soal adalah 5, dan jika semua jawaban siswa benar maka jumlahnya adalah 100, dan nilai tersebut dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia di SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong.

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Untuk melihat aktivitas guru dan aktivitas guru melalui lembar observasi, dianalisa menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata. Adapun deskripsi skor rata-rata tingkat kemampuan guru dan siswa menurut Nasution (2007:92) sebagai berikut:

1,00 ≤ TKG/TKS < 1,50 = Tidak Baik

1,50 ≤ TKG/TKS < 2,50 = Kurang Baik

2,50 ≤ TKG/TKS < 3,50 = Baik

3,50 ≤ TKG/TKS < 4,50 = Sangat Baik

Data tes hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu dengan menggunakan tingkat ketuntasan individual dan klasikal. Untuk melihat ketuntasan siswa secara individu dapat langsung dilihat dari jumlah ketercapaianya dengan KKM yang ditentukan oleh guru bidang studi bahasa indonesia dan disahkan oleh kepala SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong, sedangkan secara klasikal dapat dicari dengan rumus menurut Depdikbud (2006:42) sebagai berikut.

𝑃 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎s   X 100%

     𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Untuk mengetahui tingkat ketuntasan siswa, peneliti menggunakan standar ketuntasan klasikal. Satu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat >80% siswa yang telah tuntas belajarnya (Berdasarkan KKM yang ditetapkan SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Sebelum Tindakan

Sebelum pelaksanaan Siklus I dilakukan, terlebih dahulu diberikan pra- test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa juga untuk mengetahui gambaran–gambaran kesulitan yang dialami siswa pada saat menjawab evaluasi pembelajaran.

Tabel 1. Hasil Tes Kondisi Awal

No 

Nama Peserta Didik 

Nilai 

Keterangan 

1

AAR

72

TIDAK TUNTAS

2

ANI

80

TUNTAS

3

ARZ

72

TIDAK TUNTAS

4

ARN

74

TUNTAS

5

ASW

73

TIDAK TUNTAS

6

AZ

85

TUNTAS

7

BKP

80

TUNTAS

8

FDF

87

TUNTAS

9

HAA

78

TUNTAS

10

HNF

76

TUNTAS

11

HAP

73

TIDAK TUNTAS

12

HWK

75

TUNTAS

13

IWR

79

TUNTAS

14

IMH

80

TUNTAS

15

KTA

82

TUNTAS

16

MFI

75

TUNTAS

17

MFN

73

TIDAK TUNTAS

18

MN

72

TIDAK TUNTAS

19

NHA

70

TIDAK TUNTAS

20

PAH

73

TIDAK TUNTAS

21

RRPP

74

TUNTAS

22

RAGP

70

TIDAK TUNTAS

23

SAB

82

TUNTAS

24

SFA

76

TUNTAS

25

WRT

80

TUNTAS

26

MMAA

78

TUNTAS

Berdasarkan perolehan data tersebut terlihat hasil belajar untuk 26 siswa antara 70 sampai 87 dengan rata-rata 76,50. Sedangkan jumlah siswa yang melewati passing grade nilai 74 sejumlah  17 siswa atau 65,38%. Maka perlu penggunaan media gambar untuk peningkatan nilai sehingga tujuan pembelajaran bisa di capai, yaitu dengan masuk Siklus Pertama.

A. Siklus 1

Perencanaan siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Oktober 2020 dan dilaksanakan selama 2 x 40 Menit dalam satu kali pertemuan, pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan:

1) Menyusun RPP tentang teks laporan hasil observasi.

2) Membuat lembar observasi, yaitu lembaran pengamatan aktivitas guru dan siswa.

3) Membuat soal tes.

4)Pelaksanaan tindakan siklus I

5) Pelaksanaan pembelajaran menulis teks observasi dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran yang membahas teks laporan hasil observasi. Pada pelaksanaan ini guru melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama.

b)Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan ini, memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran yang akan dipelajari dengan pengetahuan awal yang dimiliki siswa baik dari pembelajaran sebelumnya maupun pengetahuan yang didapat siswa dari kehidupan sehari-hari.

c) Guru membagikan siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa dengan kemampuan berbeda-beda.

d) Guru membagikan gambar kepada siswa.

e) Siswa menulis teks hasil observasi sesuai dengan gambar.

f) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain menanggapinya.

g) Diakhir pembelajaran guru memberikan tes dan melakukan penilaian secara individu. Selanjutnya guru dan pengamat melakukan refleksi tentang apa yang telah dilakukan oleh guru maupun siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

h) Berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, guru akan menyusun langkah-langkah pelaksanaan selanjutnya ke siklus II.

Observasi siklus I

Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung melalui penggunaan media gambar dengan menggunakan instrumen pengamatan. Pada kegiatan pembelajaran guru sudah mengajukan gambar, mengarahkan teks hasil observasi sesuai dengan gambar, membimbing siswa dalam mengumpulkan materi, dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Data pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dinyatakan dalam persentase, data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

- Hasil observasi aktivitas guru

Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

Hasil observasi aktivitas siswa siklus I

Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No

Aspek yang Diamati

Skor pengamatan

Skor Ideal

Presentase %

1

Mengajukan gambar

4

5

80

2

Mengarahkan teks hasil observasi sesuai dengan gambar

3

5

60

3

Membimbing siswa menulis laporan hasil observasi sesuai gambar

4

5

80

4

Mengevaluasi hasil belajar siswa

3

5

60

Jumlah Keseluruhan

14

-

70

Jumlah Rata-Rata

3,5

-

No

Aspek yang Diamati

Skor Pengamatan

Skor Ideal

Presentase %

1

Memperhatikan guru ketika membuka pelajaran.

3

5

60

2

Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

2

5

40

3

Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan motivasi

2

5

40

4

Mengamati gambar

3

5

60

5

Membuat teks hasil observasi sesuai gambar

3

5

60

6

Menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa

3

5

60

7

Membuat kesimpulan untuk materi yang dipelajari

3

5

60

Jumlah Skor

19

35

-

Nilai Rata-Rata

2,71

-

54,28

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus I memperoleh skor rata-rata 2,71 (54,28%) yang termasuk dalam kategori cukup. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa belum begitu maksimal dalam pembelajaran menggunakan media gambar, dimana siswa belum terampil mengemukakan pendapat dan juga siswa belum mampu memahami gambar-gambar yang terdapat dalam media tersebut.

Hasil tes siklus I

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar, diberikan tes kepada siswa. Hasil tes belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Tes Siklus I Materi Teks Laporan Hasil Observasi

No 

Nama Peserta Didik 

Skor Perolehan 

Keterangan 

1

AAR

70

TIDAK TUNTAS

2

ANI

73

TIDAK TUNTAS

3

ARZ

72

TIDAK TUNTAS

4

ARN

74

TUNTAS

5

ASW

73

TIDAK TUNTAS

6

AZ

85

TUNTAS

7

BKP

80

TUNTAS

8

FDF

87

TUNTAS

9

HAA

80

TUNTAS

10

HNF

76

TUNTAS

11

HAP

73

TIDAK TUNTAS

12

HWK

75

TUNTAS

13

IWR

75

TUNTAS

14

IMH

80

TUNTAS

15

KTA

82

TUNTAS

16

MFI

75

TUNTAS

17

MFN

73

TIDAK TUNTAS

18

MN

73

TIDAK TUNTAS

19

NHA

74

TUNTAS

20

PAH

77

TUNTAS

21

RRPP

80

TUNTAS

22

RAGP

70

TIDAK TUNTAS

23

SAB

82

TUNTAS

24

SFA

73

TIDAK TUNTAS

25

WRT

74

TUNTAS

26

MMAA

72

TIDAK TUNTAS

Jumlah 

1978

Rata-Rata

76,08

Presentase Tuntas 

61,54

Presentase Tidak Tuntas

38,46

Hasil belajar siklus I pada materi menulis teks laporan hasil observasi siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 76,08. Penilaian dilakukan melalui tes hasil belajar secara tulisan melalui soal essai. Tes diberikan setelah proses pembelajaran menggunakan media gambar. Berdasarkan tabel Hasil Tes Siklus I Materi Teks Laporan Hasil Observasi dapat diketahui siswa yang tuntas belajar sebanyak 16 (61,54%) dari 26 siswa, sementara siswa yang tidak tuntas berjumlah 10 (38,46%). Hasil ini mengindikasikan bahwa pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus I belum mencapai ketuntasan secara klasikal yang ditetapkan yaitu 74 untuk individu dan 80% secara klasikal. Berdsarkan hasil ini maka penelitian harus dilanjutkan pada siklus II dengann harapan ketuntasan secara klasikal dapat tercapai.

Refleksi siklus I

Berdasarkan hasil tes pada siklus I dan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar maka dapat direfleksikan beberapa hal, diantaranya: 

1) Kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar dikategorikan cukup baik,

2) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal masih sangat kurang, dimana jumlah ketuntasan hanya 61,54%, dan  

3) Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebanyak 76,08 %.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perlu direvisi beberapa hal sebagai berikut:

1) Mengingat ketuntasan belajar siswa belum mencapai 80%, maka guru harus menekankan pada pokok dan inti dari materi menulis teks laporan observasi yang dibahas,

2) Nilai rata-rata siswa perlu ditingkatkan, dengan cara siswa harus benar-benar teliti mengamati gambar dan mengambil intisari dari gambar yang ditampilkan,

3) Mengingat kemampuan siswa/aktivitas siswa dalam pembelajaran hanya dikategorikan cukup, maka guru harus benar-benar mengaktifkan peran dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menggunakan media gambar. Dengan demikian, maka penelitian ini harus dilanjutkan pada pada siklus berikutnya (II).

B. Siklus II

Perencanaan siklus II

Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 November 2020 dan dilaksanakan selama 2 x 40 Menit dalam satu kali pertemuan, pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan:

1. Menyusun RPP tentang teks laporan hasil observasi.

2. Membuat lembar observasi, yaitu lembaran pengamatan aktivitas guru dan siswa.

3. Membuat soal tes.

4. Pelaksanaan tindakan siklus II

5. Pelaksanaan pembelajaran menulis teks observasi dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran yang membahas teks laporan hasil observasi. 

Pada pelaksanaan ini guru melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama.

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan ini, memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran yang akan dipelajari dengan pengetahuan awal yang dimiliki siswa baik dari pembelajaran sebelumnya maupun pengetahuan yang didapat siswa dari kehidupan sehari-hari.

c) Guru membagikan siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa dengan kemampuan berbeda-beda.

d) Guru membagikan gambar kepada siswa.

e) Siswa menulis teks hasil observasi sesuai dengan gambar.

f) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain menanggapinya.

g) Diakhir pembelajaran guru memberikan tes dan melakukan penilaian secara individu. Selanjutnya guru dan pengamat melakukan refleksi tentang apa yang telah dilakukan oleh guru maupun siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi siklus II

Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung melalui penggunaan media gambar dengan menggunakan instrumen pengamatan. Pada kegiatan pembelajaran guru sudah mengajukan gambar, mengarahkan teks hasil observasi sesuai dengan gambar, membimbing siswa dalam mengumpulkan materi, dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Data pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dinyatakan dalam persentase, data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil observasi aktivitas guru

Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

No

Aspek yang Diamati

Skor pengamatan

Skor Ideal

Presentase %

1

Mengajukan gambar

5

5

100

2

Mengarahkan teks hasil observasi sesuai dengan gambar

4

5

80

3

Membimbing siswa menulis laporan hasil observasi sesuai gambar

5

5

100

4

Mengevaluasi hasil belajar siswa

5

5

100

Jumlah Keseluruhan

19

-

95

Jumlah Rata-Rata

4,75

-

Hasil observasi aktivitas siswa siklus II

Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

No

Aspek yang Diamati

Skor Pengamatan

Skor Ideal

Presentase %

1

Memperhatikan guru ketika membuka pelajaran.

5

5

100

2

Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

4

5

80

3

Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan motivasi

5

5

100

4

Mengamati gambar

5

5

100

5

Membuat teks hasil observasi sesuai gambar

4

5

80

6

Menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa

4

5

80

7

Membuat kesimpulan untuk materi yang dipelajari

5

5

100

Jumlah Skor

32

35

91,42

Nilai Rata-Rata

4,57

-

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus II memperoleh skor rata-rata 4,57 (91,42%) yang termasuk dalam kategori baik. Hasil ini mengindikasikan bahwa siswa baik dalam pembelajaran menggunakan media gambar, dimana siswa terampil mengemukakan pendapat dan juga siswa mampu memahami gambar-gambar yang terdapat dalam media tersebut.

Hasil tes siklus II

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar, diberikan tes kepada siswa. Hasil tes belajar siswa yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Tes Siklus II Materi Teks Laporan Hasil Observasi

No 

Nama Peserta Didik 

Skor Perolehan 

Keterangan 

1

AAR

85

TUNTAS

2

ANI

87

TUNTAS

3

ARZ

84

TUNTAS

4

ARN

73

TIDAK TUNTAS

5

ASW

83

TUNTAS

6

AZ

85

TUNTAS

7

BKP

90

TUNTAS

8

FDF

87

TUNTAS

9

HAA

88

TUNTAS

10

HNF

87

TUNTAS

11

HAP

72

TIDAK TUNTAS

12

HWK

84

TUNTAS

13

IWR

83

TUNTAS

14

IMH

84

TUNTAS

15

KTA

93

TUNTAS

16

MFI

83

TUNTAS

17

MFN

73

TIDAK TUNTAS

18

MN

84

TUNTAS

19

NHA

86

TUNTAS

20

PAH

92

TUNTAS

21

RRPP

90

TUNTAS

22

RAGP

84

TUNTAS

23

SAB

91

TUNTAS

24

SFA

85

TUNTAS

25

WRT

86

TUNTAS

26

MMAA

85

TUNTAS

Jumlah 

2204

Rata-Rata

84,77

Presentase Tuntas 

88,46

Presentase Tidak Tuntas

11,54

Hasil belajar siklus II pada materi menulis teks laporan hasil observasi siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 84,77. Penilaian dilakukan melalui tes hasil belajar secara tulisan melalui soal essai. Tes diberikan setelah proses pembelajaran menggunakan media gambar. Berdasarkan tabel Hasil Tes Siklus II Materi Teks Laporan Hasil Observasi dapat diketahui siswa yang tuntas belajar sebanyak 23 (88,46%) dari 26 siswa, sementara siswa yang tidak tuntas berjumlah 3 (11,54%).

Hasil ini mengindikasikan bahwa pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus II sudah mencapai ketuntasan secara klasikal yang ditetapkan yaitu 74 untuk individu dan 80% secara klasikal. Berdasarkan hasil ini maka penelitian dicukupkan pada siklus II dan tidak dilanjutkan untuk siklus berikutnya.

Refleksi siklus II

Berdasarkan hasil tes pada siklus II dan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar maka dapat direfleksikan beberapa hal, diantaranya:

1) Kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar dikategorikan baik,

2) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah mencapai ketuntasan baik, dimana jumlah ketuntasan 88,46%, dan 

3) Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II sebanyak 84,77 %.

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar pada materi menulis teks hasil observasi di SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong, mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas secara individu pada siklus I sebanyak 16 orang dengan nilai rata-rata sebesar 61,54%, secara klasikal ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 76,08%, hasil ini tentunya belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebanyak 80% sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan. Tidak tuntasnya siklus I disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah kurangnya keterampilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir siswa, dan kurang tepat dalam memberikan penguatan. Dari segi siswa, yaitu siswa kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir tentang materi menulis teks laporan hasil observasi, tidak mampu menganalisis secara ilmiah, kurang motivasi siswa dan kurang teliti dalam mengerjakan soal evaluasi.

Perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus II yaitu guru meningkatkan kemampuan dalam memberikan menjelaskan materi dan langkah pembelajaran diperbaiki, guru berusaha mengembangkan kemampuan berfikir siswa tentang materi menulis teks laporan hasil observasi dan lebih teliti dalam memberikan penguatan kepada siswa. Pada siklus II siswa juga diupayakan lebih mengembangkan kemampuan berfikir, dan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Setelah melakukan berbagai perbaikan pada siklus II, hasil belajar siswa meningkat dari 16 orang yang tuntas menjadi 23 orang, nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan dari 76,08% menjadi 84,77% pada siklus II, secara klasikal ketuntasan siswa mengalami peningkatan yaitu menjadi 88,46% dari sebelumnya 61,54%. Hasil ini sekaligus mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebanyak 80%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut:Peningkatan keterampilan siswa dari siklus ke siklus menunjukkan bahwa siswa membutuhkan media yang berbeda dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kalaupun ada beberapa siswa yang masih berada di predikat “rendah” disebabkan karena keterbatasan kemampuan siswa. Tidak hanya untuk pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi juga untuk mata pelajaran yang lain. Meskipun guru dan wali kelas sudah mencoba mengkomunikasikan dengan orang tua murid, namun belum bisa menunjukkan perubahan yang berarti.

PENUTUP

a. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan media gambar pada pembelajaran menulis teks hasil observasi, yaitu ketuntasan pada siklus I sebanyak 61,54% dengan nilai rata-rata sebanyak 76,08 meningkat menjadi 88,46 % dengan nilai rata-rata 84,77 pada siklus II.

2. Keterampilan guru mengelola pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media gambar pada siklus I dikategorikan baik (70%) dan meningkat menjadi sangat baik (95%) pada siklus II.

3. Aktivitas siswa dalam pada siklus I dinyatakan cukup (54,28%), sedangkan pada siklus II dinyatakan baik (91,42%).

b. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat disusun beberapa poin untuk saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a) Pembelajaran jenis teks membutuhkan kreatifitas dari guru dalam menentukan media pembelajaran yang cocok, bermanfaat bagi siswa dan harus menyusun skenario pembelajaran yang sesuai dan menyenangkan. Guru harus bisa menghilangkan rasa jenuh siswa dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan menghidupkan suasana kelas yang kondusif saat pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a) Siswa diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan lebih kreatif sehingga dapat meningkatkan keterampilan.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

a) Peneliti selanjutnya hendaklah melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya dan memilih waktu yang tepat sehingga pada saat pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan maksimal.

 

 DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 1997. Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Erlangga.

Alwi, Hasan dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Jakarta: Bumi Aksara.

Ariyana, Yoki dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi. Jakarta : Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Dolong, H.M. Jufri. 2016. Teknik Analisis dalam Komponen Pembelajaran.  Jurnal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Volume V. No 2. Halaman 293 – 300

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud

Ngadino Yustinus. (2002). Media Pembelajaran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Ni’mah, Zety Azizatun. 2017. Urgensi Penelitian Tindakan Kelas Bagi Peningkatan Profesionalitas Guru Antara Cita dan Fakta. Realita. Volume 15. No 2. Halaman 1 – 22

Angkowo dan A. Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Riyanto. (1982). Media Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Sabarti Akhadiah, dkk. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Sanjaya, Wina. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun