Hasil ini mengindikasikan bahwa pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus II sudah mencapai ketuntasan secara klasikal yang ditetapkan yaitu 74 untuk individu dan 80% secara klasikal. Berdasarkan hasil ini maka penelitian dicukupkan pada siklus II dan tidak dilanjutkan untuk siklus berikutnya.
Refleksi siklus II
Berdasarkan hasil tes pada siklus II dan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar maka dapat direfleksikan beberapa hal, diantaranya:
1) Kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar dikategorikan baik,
2) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah mencapai ketuntasan baik, dimana jumlah ketuntasan 88,46%, dan
3) Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II sebanyak 84,77 %.
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar pada materi menulis teks hasil observasi di SMP Al Qolam Muhammadiyah Gemolong, mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas secara individu pada siklus I sebanyak 16 orang dengan nilai rata-rata sebesar 61,54%, secara klasikal ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 76,08%, hasil ini tentunya belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebanyak 80% sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan. Tidak tuntasnya siklus I disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah kurangnya keterampilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir siswa, dan kurang tepat dalam memberikan penguatan. Dari segi siswa, yaitu siswa kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir tentang materi menulis teks laporan hasil observasi, tidak mampu menganalisis secara ilmiah, kurang motivasi siswa dan kurang teliti dalam mengerjakan soal evaluasi.
Perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus II yaitu guru meningkatkan kemampuan dalam memberikan menjelaskan materi dan langkah pembelajaran diperbaiki, guru berusaha mengembangkan kemampuan berfikir siswa tentang materi menulis teks laporan hasil observasi dan lebih teliti dalam memberikan penguatan kepada siswa. Pada siklus II siswa juga diupayakan lebih mengembangkan kemampuan berfikir, dan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Setelah melakukan berbagai perbaikan pada siklus II, hasil belajar siswa meningkat dari 16 orang yang tuntas menjadi 23 orang, nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan dari 76,08% menjadi 84,77% pada siklus II, secara klasikal ketuntasan siswa mengalami peningkatan yaitu menjadi 88,46% dari sebelumnya 61,54%. Hasil ini sekaligus mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebanyak 80%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut:Peningkatan keterampilan siswa dari siklus ke siklus menunjukkan bahwa siswa membutuhkan media yang berbeda dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kalaupun ada beberapa siswa yang masih berada di predikat “rendah” disebabkan karena keterbatasan kemampuan siswa. Tidak hanya untuk pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi juga untuk mata pelajaran yang lain. Meskipun guru dan wali kelas sudah mencoba mengkomunikasikan dengan orang tua murid, namun belum bisa menunjukkan perubahan yang berarti.
PENUTUP
a. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: