Mohon tunggu...
Eka apriza
Eka apriza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya suka mencari informasi dan membaca beberapa novel, cerpen, dan sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kelezatan Gulai Ikan Patin, Makanan Khas Provinsi Riau

27 Desember 2024   16:07 Diperbarui: 27 Desember 2024   16:04 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendahuluan

Gulai Ikan Patin merupakan makanan khas yang berasal dari Provinsi Riau. Gulai ikan patin juga salah satu kuliner khas dari Provinsi Riau yang memiliki cita rasa yang kaya dan unik. Makanan ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Riau, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi daerah tersebut.  Gulai ikan patin sudah menjadi makanan favorit oleh warga Riau dengan rasa yang dominan pedas mestinya sangat cocok dilidah masyarakat Riau khususnya suku melayu. Sehingga makanan ini mudah di jumpai di berbagai rumah makan, tepatnya di pekanbaru.

Sejarah 

Ikan patin, yang dikenal dengan nama Ilmiah Pangasius, merupakan ikan air tawar yang banyak di temukan di sungai-sungai di Riau. Sejak zaman dahulu, masyarakat Riau telah memanfaatkan ikan ini sebagai sumber protein. Gulai ikan patin muncul sebagai salah satu cara untuk mengolah ikan ini dengan bumbu rempah yang melimpah, menciptakan rasa yang lezat dan menggugah selera. Resep gulai ini diturunkan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian integral dari warisan kuliner Riau.

Di balik kelezatan Gulai ikan patin terdapat sejarah panjang yang di dasari dengan perpaduan citra rasa masakan dari berbagai macam etnis yang melakukan perdagangan melalui selat malaka baik etnis India, Arab, dan Tiongkok. Orang-orang tua pada zaman dahulu telah lama mengolah ikan patin, tidak hanya dengan cara digoreng atau dibakar, tetapi juga dengan penggunaan bumbu dan rempah yang sangat kaya. Tradisi ini dimulai sejak para pedagang dari Tiongkok dan Arab sering singgah di Riau. 

Dengan kedatangan para pedagang ini, berbagai bumbu dan teknik memasak mulai diperkenalkan, termasuk dalam pengolahan ikan patin dan masakan lainnya yang berasal dari komoditas asli Riau. Ikan ini dimasak dengan berbagai racikan bumbu yang kemudian dikenal sebagai gulai, dengan rasa masakan yang kental dan cita rasa khas Melayu.

Gulai ikan patin merupakan perpaduan ikan patin dengan kuah gulai yang pedas dan kental. Dan masakan ini menggunakan bahan dasar ikan patin yang dipotong besar. Dikarenakan sudah bosan dengan olahan yang begitu-begitu saja, masyarakat mulai mencoba melakukan inovasi terhadap masakan mereka mulai dengan menambahkan berbagai macam rempah-rempah, upaya untuk mendapatkan cita rasa baru dalam mengolah ikan patin dan berbagai macam ikan sungai lainya.

Di masyarakat Riau Ikan Patin juga dikenal sebagai Ikan Baung, yang hidup di berbagai perairan sungai Provinsi Riau. Seperti Sungai Siak, Sungai Indragiri, Sungai Rokan, Dan Sungai Kampar. Karena ikan ini sudah lama hidup di aliran sungai, sehingga orang zaman dulu sudah mengolahnya menjadi makanan khas.

Ciri khas dari masakan melayu ialah penggunaan rempah-rempah dan bumbu yang banyak, gulai ikan patin biasanya diolah dengan bumbu rempah yang kaya, seperti kunyit, lengkuas, jahe, dan cabai. Ini memberikan rasa yang khas dan warna yang menggugah selera. Proses pembuatan gulai ini tidak hanya sekadar memasak, melainkan juga melibatkan tradisi dan kebersamaan. Di banyak daerah, hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara khusus dan perayaan, sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen dan keanekaragaman hayati.

Saat ini, dengan meningkatnya permintaan akan ikan patin, banyak petani yang mulai membudidayakan ikan ini di tambak. Meskipun jumlahnya telah meningkat pesat, kualitas ikan patin alami tetap menjadi yang terbaik. Meskipun jenis ikannya sama, rasa dan kualitas ikan patin dari dua habitat ini berbeda. Idealnya, ikan patin yang hidup di sungai memiliki ukuran yang lebih besar dan rasa yang lebih gurih. Selain itu, tekstur dagingnya juga terbilang lebih 'pulen' dibandingkan dengan ikan patin yang dibudidayakan.

Resep membuat Gulai Ikan Patin sebagai berikut.

Bahan-bahan yang digunakan dalam gulai ikan patin sangat beragam, mencerminkan kekayaan rempah-rempah Indonesia. Berikut adalah bahan-bahan utama yang biasanya digunakan:

1. Ikan Patin, Ikan patin segar adalah bahan utama dalam gulai ini. Ikan ini dikenal karena dagingnya yang lembut dan cita rasanya yang gurih. Ikan patin yang hidup di sungai umumnya memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan ikan patin yang dibudidayakan.

2. Bumbu Halus, Bumbu halus adalah komponen penting dalam menciptakan cita rasa gulai yang kaya. Bumbu-bumbu ini biasanya terdiri dari:

  • Bawang Merah dan Bawang Putih: Memberikan aroma yang khas dan cita rasa yang mendalam.
  • Cabai: Menambah kepedasan sesuai selera. Jumlah cabai dapat disesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan.
  • Kunyit: Memberikan warna kuning yang menggoda serta rasa yang hangat.
  • Jahe dan Lengkuas: Menambahkan kompleksitas rasa dan aroma yang khas.

3. Santan, Santan merupakan bahan yang memberikan kekentalan dan kelembutan pada gulai. Santan dari kelapa segar lebih disukai karena memberikan rasa yang lebih autentik.

4. Rempah-Rempah Lain, beberapa rempah tambahan seperti daun kunyit, daun jeruk, dan serai sering digunakan untuk menambah aroma dan rasa pada gulai.

Lebih singkatnya:

  • 1 Ekor Ikan Patin
  • 3 buah jeruk nipis
  • 2 biji kemiri
  • 2 biji asam kandis
  • 2 daun jeruk
  • 1 daun kunyit
  • 1 batang serai
  • Santan kelapa
  • Air secukupnya

Bahan Bumbu Halus:

  • 6 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 10 biji cabe rawit
  • 2 biji kemiri
  • 1 ruas kunyit

Proses pengolahan gulai ikan patin memerlukan ketelatenan dan perhatian pada detail agar bumbu meresap sempurna. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membuat gulai ikan patin:

1. Persiapan Bahan

Langkah pertama adalah menyiapkan semua bahan. Ikan patin dibersihkan dan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.Lalu lumuri dengan air perasan jeruk nipis. Diamkan selama10-15 menit, lalu bilas.

2. Selanjutnya bumbu halus dibuat dengan cara menghaluskan bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, dan lengkuas menggunakan blender atau ulekan.

2. Menumis Bumbu

Setelah bumbu halus siap, bumbu tersebut ditumis dalam wajan dengan sedikit minyak hingga harum. Proses menumis ini penting untuk mengeluarkan aroma bumbu dan meningkatkan rasa gulai.

3. Menambahkan Santan dan Ikan

Setelah bumbu harum, santan dan air ditambahkan ke dalam wajan. Masukan serai, daun jeruk, daun kunyit, dan asam kandis. Aduk rata dan masak dengan api kecil. Setelah santan mendidih, ikan patin dimasukkan ke dalam panci. Masak dengan api kecil agar ikan tidak hancur dan bumbu meresap dengan baik.

4. Proses Memasak

Gulai dimasak dalam waktu yang cukup lama, biasanya sekitar 30-45 menit. Ini bertujuan agar daging ikan menjadi empuk dan bumbu meresap sempurna. Selama proses ini, penting untuk terus mengaduk agar santan tidak pecah.

5. Penyajian

Setelah matang, gulai ikan patin siap disajikan. Hidangan ini biasanya disajikan dalam mangkuk dengan nasi putih hangat, ditambah dengan sambal dan lalapan segar.

Penggunaan santan kelapa memberikan kekayaan rasa dan aroma yang khas, sementara bumbu-bumbu rempah lainnya menambah kompleksitas cita rasa gulai ini. Di samping itu, gulai ikan patin juga mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam. Ikan patin yang ditangkap dari sungai-sungai Riau, serta penggunaan rempah-rempah lokal, menunjukkan hubungan erat antara masyarakat dan lingkungan mereka. 

Gulai Ikan Patin adalah hidangan yang segar dan lezat ketika dinikmati pada siang hari. Makanan ini wajib dicoba bagi para penggemar kuliner. Dalam proses pembuatannya, gulai ikan patin disiapkan dengan cara yang higienis dan bersih, menjadikannya favorit di kalangan wisatawan asing. Gulai Ikan Patin kini menjadi hidangan yang wajib ada di rumah makan khas Riau. Begitu pula, saat upacara adat atau acara besar keagamaan, Gulai Ikan Patin selalu hadir sebagai suguhan yang istimewa.

Makna Sosial dan Budaya 

Gulai ikan patin bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna sosial yang dalam. Hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara penting, seperti pernikahan, khitanan, atau perayaan hari besar. Masyarakat Riau percaya bahwa menyajikan gulai ikan patin kepada tamu adalah bentuk penghormatan dan keramahan. Selain itu, makanan ini juga menjadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan, di mana keluarga dan teman berkumpul untuk menikmati hidangan yang sama.

1. Simbol Persatuan

Dalam konteks sosial, gulai ikan patin menjadi simbol persatuan antaranggota masyarakat. Saat diadakan acara besar, penyajian gulai ikan patin menunjukkan bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakang, berkumpul untuk merayakan momen penting bersama-sama.

2. Warisan Budaya

Gulai ikan patin juga mencerminkan warisan budaya yang kaya. Proses pengolahan, bahan-bahan yang digunakan, serta cara penyajian semuanya menunjukkan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini adalah bagian dari identitas masyarakat Riau yang perlu dilestarikan.

3. Kearifan Lokal dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam

Penggunaan ikan patin yang ditangkap dari sungai dan rempah-rempah lokal dalam pembuatan gulai mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam. Ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap alam dan lingkungan.

Nutrisi dan Kesehatan

Gulai ikan patin tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi. Ikan patin mengandung berbagai zat gizi yang penting bagi kesehatan, antara lain:

1. Protein Tinggi

Ikan patin mengandung protein sekitar 23–28 persen, yang sangat baik untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Protein juga penting untuk pembentukan otot dan jaringan tubuh. Selain itu, kandungan lemak tak jenuh sebesar 50 persen dalam ikan patin dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular dan menurunkan kolesterol jahat, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

2. Asam Lemak Esensial

Ikan patin mengandung asam lemak esensial DHA dan EPA, yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Kandungan omega-3 dalam ikan ini dipercaya dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular serta meningkatkan fungsi otak.

3. Vitamin dan Mineral

Gulai ikan patin juga memberikan sejumlah vitamin dan mineral yang penting, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin B6, vitamin B12, zat besi, selenium, dan yodium. Nutrisi-nutrisi ini berkontribusi pada kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan tulang.

Penutup

Gulai ikan patin khas Riau adalah sebuah hidangan yang kaya akan rasa, sejarah, dan makna budaya. Dikenal dengan cita rasanya yang khas dan bahan-bahan berkualitas, gulai ini telah menjadi simbol identitas kuliner Riau. Melalui gulai ikan patin, kita tidak hanya menikmati kelezatan makanan, tetapi juga merasakan warisan budaya yang telah terjaga selama berabad-abad.

Dengan semakin meningkatnya minat terhadap masakan tradisional, diharapkan gulai ikan patin dapat terus dilestarikan dan dikenal oleh banyak orang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia, gulai ikan patin tidak hanya menambah keanekaragaman kuliner, tetapi juga memperkaya pengalaman gastronomi bagi siapa saja yang mencobanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun