Haiii sobat kimia !!! Disini kami akan membahas mengenai materi yang ada pada kimia pemisahan yuk kita simak bersama-sama.
1. DESTILASI
Destilasi adalah suatu proses pemurnian untuk senyawa cair yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditempuh dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat. proses yang terjadi pada saat destilasi adalah perubahan fase cair menjadi gas dengan pendidihan, kemudian mengembun tetapi destilasi bukan merupakan urutan dua proses penguapan atau kondensasi.Â
Tekanan uap merupakan suatu sifat-sifat dari zat cair yang tergantung pada suhu dan selalu bertambah dengan kenaikan suhu. Destilasi dilakukan untuk memisahkan larutan berdasarkan titik didih. Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan. Beberapa teknik destilasi sering digunakan dalam pemurnian alkohol pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya pembuatan minyak atsiri dan sebagainya.Â
Pemisahan dengan distilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan pada pemisahan dengan cara distilasi semua komponen yang terdapat di dalam campuran bersifat mudah menguap tingkat penguapan masing-masing komponen berbeda pada suhu yang sama, hal ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang lebih volatil. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya yakni pada suhu tertentu fase cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil jadi cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda. Â Ada beberapa jenis destilasi yaitu, destilasi sederhana, destilasi fraksional dan destilasi uap (Brady, 1998).Â
2. PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI DAN PERSEN EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari suatu pelarut ke pelarut yang lain (Rahayu, 2009).
Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) di antara dua fasa cair yang tidak saling bercampur, seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform, dengan batasan zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Alat yang digunakan dapat berupa corong pemisah (paling sederhana), alat ekstraksi Soxhlet, sampai yang paling rumit, berupa alat "Counter Current Craig". Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih baik untuk zat organik maupun zat anorganik. Secara umum, ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur dengan air. Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan pelarut (Triyas, 2012).
Hukum distribusi dilakukan dalam proses ekstraksi. Distribusi digunakan untuk menghilangkan atau memisahkan zat terlarut larutan dengan pelarut air yang diekstraksi dengan pelarut lain seperti eter, kloroform, benzene. Jika zat terlarut terdistribusi diantar dua pelarut yang tidak saling melarutkan dan zat terlarut tersebut tidak mengalami asosiasi, diasosiasi atau reaksi dengan pelarut maka dimungkinkan untuk menghitung jumlah terlarut yang dapat diambil atau diekstraksi melalui sekian kali ekstraksi (Sri, 2014).
3. PEMISAHAN WARNA TINTA DAN ION-ION LOGAM SECARA KROMATOGRAFI KERTAS
Menurut Underwood dan Day (2002) Â Kromatografi kertas adalah teknik pemisahan komponen-komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan kecepatan perpindahan atau migrasi komponen-komponen tersebut di dalam kertas yang dibasahi oleh pelarut. Kromatografi kertas memanfaatkan perbedaan interaksi antara komponen-komponen dalam sampel dengan fase diam (kertas) dan fase gerak (pelarut) untuk memisahkan komponen-komponen tersebut.