Mohon tunggu...
Eka Afrilia
Eka Afrilia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Organisasi Ketangkasan dalam Pengembangan UMKM Jajanan Sulawesi di Yogyakarta

18 Maret 2024   22:33 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:37 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber dari UMKM jajanan sulawesi

       Jajanan Sulawesi merupakan salah satu tempat makanan yang menyajikan menu dari Sulawesi Selatan yang berada di Yogyakarta. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor jajanan Sulawesi di Yogyakarta merupakan fenomena yang menarik perhatian, terutama dalam konteks perkembangan ekonomi lokal dan diversifikasi produk. 

Dalam upaya meningkatkan daya saing dan pertumbuhan UMKM jajanan Sulawesi, peran manajemen ketangkasan memiliki peran yang sangat penting. Manajemen ketangkasan tidak hanya mencakup kemampuan mengelola sumber daya secara efisien, tetapi juga melibatkan fleksibilitas dan adaptasi terhadap perubahan pasar yang dinamis.

Sebagai sektor UMKM yang beroperasi di bidang makanan jajanan Sulawesi, tingkat ketangkasan manajemen dalam bisnis tersebut dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Sebagian UMKM makanan mungkin telah mengadopsi praktik manajemen ketangkasan dengan baik dan mungkin memiliki struktur organisasi yang fleksibel, yang memungkinkan mereka dengan cepat menyesuaikan operasi dengan perubahan pasar, permintaan pelanggan, atau situasi eksternal lainnya. 

Oleh karena itu jajanan Sulawesi dapat mengambil langkah-langkah dalam memperkuat manajemen ketangkasan dan meningkatkan daya saing pasar. Meskipun jajanan Sulawesi mungkin tidak berubah secepat dunia di sekitarnya, mereka tetap terpengaruh oleh perubahan di pasar dan lingkungan bisnisnya. Oleh karena itu, penting bagi pemilik bisnis jajanan Sulawesi untuk tetap waspada terhadap perubahan dan siap untuk beradaptasi dengan cepat demi kelangsungan bisnis jajanan sulawesi.

Budaya UMKM jajanan Sulawesi memiliki potensi untuk menjadi tangkas karena memiliki ciri khas yang unik dan menarik bagi konsumen. Keberagaman cita rasa dan bahan baku yang khas dari Sulawesi Selatan memberikan peluang untuk berinovasi dan menyesuaikan produk dengan preferensi pasar yang beragam. 

Selain itu, UMKM jajanan Sulawesi sering kali dijalankan secara warisan turun-temurun, sehingga memiliki kearifan lokal dan keunggulan kompetitif dalam menjaga kualitas dan autentisitas produk. Meskipun demikian, ada beberapa hambatan yang perlu dihadapi dalam upaya menjadi tangkas. 

Salah satunya adalah akses terhadap pasar yang terbatas, terutama bagi UMKM yang beroperasi dalam skala kecil dan terbatasnya jaringan distribusi. Selain itu, tantangan dalam hal manajemen bisnis yang efektif, termasuk manajemen keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia, juga bisa menjadi hambatan bagi UMKM jajanan Sulawesi. 

Selain itu, persaingan dengan produk serupa dari daerah lain atau dari merek-merek besar juga dapat menjadi tantangan bagi UMKM untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Struktur dan rutinitas dalam UMKM jajanan Sulawesi di Yogyakarta dapat berperan penting dalam mendukung ketangkasan bisnis. Misalnya Fleksibilitas dalam Produksi UMKM jajanan Sulawesi yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan volume produksi dan jenis produk dengan cepat dapat merespons perubahan permintaan konsumen atau tren pasar dengan lebih efektif. 

Sistem Supply Chain yang Responsif, hal ini memungkinkan UMKM jajanan sulawesi untuk tetap menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang konsisten, bahkan dalam situasi ketidakpastian atau perubahan kondisi pasar. Inovasi produk dan proses, rutinitas yang mendorong inovasi baik dalam produk maupun proses produksi dapat membantu UMKM jajanan Sulawesi untuk tetap relevan dan bersaing di pasar. 

Struktur yang memfasilitasi pengembangan produk baru atau peningkatan efisiensi produksi secara terus-menerus akan memperkuat ketangkasan bisnis mereka. Komunikasi dan Kolaborasi yang Efektif, kolaborasi dengan pemasok, distributor, dan mitra bisnis lainnya juga dapat memperluas jangkauan dan akses pasar mereka.

Titik lemah dalam respons UMKM jajanan Sulawesi terhadap perubahan dapat terletak pada beberapa aspek yaitu, UMKM jajanan Sulawesi sering kali memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya manusia, baik dari segi jumlah maupun keterampilan. Karyawan yang kurang terlatih atau kurang berpengalaman dalam menghadapi perubahan dapat menghambat respons yang cepat dan efektif terhadap dinamika pasar. 

UMKM jajanan Sulawesi kurang memiliki proses inovasi yang terstruktur, di jajanan sulawesi kesulitan untuk menghasilkan ide baru atau menyesuaikan produk mereka dengan tren pasar yang berkembang. Kurangnya sistematisasi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menerapkan inovasi bisa menjadi hambatan dalam respons terhadap perubahan.

Tingkat efektivitas dalam pengambilan Keputusan di tingkat atas UMKM jajanan Sulawesi bisa bervariasi tergantung pada sejumlah faktor. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menilai efektivitasnya antara lain, pemahaman pasar, tingkat atas UMKM jajanan Sulawesi yang memiliki pemahaman mendalam tentang pasar, termasuk tren konsumen, persaingan dan peluang bisnis, cenderung membuat keputusan yang lebih baik. 

Pemahaman yang kuat tentang pasar membantu mereka mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang baru, serta menanggapi perubahan pasar dengan lebih cepat dan tepat. Keterlibatan pemilik, pemilik yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, termasuk dalam merumuskan strategi dan mengatasi tantangan, maka keputusan yang dihasilkan cenderung lebih relevan dan tepat sasaran. 

Kualitas informasi, UMKM jajanan Sulawesi yang memiliki sistem informasi yang baik dan data yang akurat tentang kinerja bisnis, kebutuhan pelanggan dan kondisi pasar dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan rasional. Keterbukaan terhadap inovasi, UMKM Jajanan Sulawesi dapat dengan cepat mengidentifikasi solusi baru atau strategi alternatif untuk menghadapi tantangan atau memanfaatkan peluang yang muncul. 

Oleh karena itu penting bagi UMKM jajanan Sulawesi terus meningkatkan kemampuan pengambilan Keputusan melalui Pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.

Cara meningkatkan berpikir UMKM  jajanan Sulawesi agar lebih maju, jajanan Sulawesi mengadopsi beberapa strategi, berorientasi pada inovasi, Pemilik UMKM jajanan Sulawesi dapat mendorong kreativitas dan inovasi dalam produk, proses produksi, pemasaran, dan manajemen secara keseluruhan. 

Mempelahari tren dan tantangan pasar, jajanan Sulawesi harus memahami tantangan dan peluang yang muncul di pasar akan membantu mereka untuk merencanakan langkah-langkah yang lebih maju dan responsif. Memperluas jaringan dan kolaborasi agar UMKM jajanan Sulawesi dapat membuka pintu untuk peluang baru, sumber daya tambahan, dan pengetahuan yang lebih luas. 

Mengadopsi teknologi pemilik UMKM jajanan Sulawesi dapat berpikir lebih maju dengan mengadopsi teknologi yang relevan dengan bisnis mereka. Ini bisa termasuk penggunaan perangkat lunak manajemen bisnis, aplikasi pemesanan online, atau sistem pembayaran digital untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pengalaman pelanggan. 

Menetapkan tujuan strategi jangka Panjang, dengan menetapkan tujuan jangka panjang dan merancang strategi untuk mencapainya, jajanan sulawesi dapat berpikir lebih maju dan proaktif dalam mengelola dan mengembangkan bisnis mereka.

Dampak perubahan terakhir di jajanan Sulawesi selama Ramadhan peningkatan permintaan yang melonjak tinggi dikarenakan makanan khas Sulawesi Selatan yang ada di Jogjakarta masih kurang, sedangkan mahasiswa dari Sulawesi Selatan setiap tahun semakin banyak. Perubahan pola konsumsi, UMKM jajanan Sulawesi menyesuaikan persediaan dan jam operasional mereka untuk memenuhi permintaan yang lebih besar selama periode ramadhan. 

Peningkatan penjualan online, UMKM jajanan Sulawesi dapat mengalami peningkatan penjualan melalui platform e-commerce atau media sosial selama periode ini. Perubahan kebiasaan konsumen, selama bulan Ramadan juga dapat memengaruhi kebiasaan konsumen dalam jangka panjang, dengan beberapa preferensi produk dan merek yang mungkin berubah atau berkembang selama bulan suci ini. Dalam menghadapi perubahan tersebut, UMKM jajanan Sulawesi perlu memiliki strategi yang fleksibel dan responsif untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang muncul selama bulan Ramadan.

Ada beberapa faktor kunci yang membantu pemilik jajanan Sulawesi untuk belajar dan menerapkan ketangkasan organisasi di UMKM jajanan Sulawesi,  keterbukaan terhadap perubahan jajanan Sulawesi perlu menerima bahwa perubahan adalah bagian dari proses bisnis dan bersedia untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat.  Komunikasi dan kolaborasi, Kolaborasi memungkinkan pertukaran ide, pemecahan masalah bersama, dan pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam menghadapi perubahan dan kemajuan di UMKM jajanan sulawesi. Pembelajaran berkelanjutan, pemilik jajanan Sulawesi perlu terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, baik melalui pelatihan formal maupun pengalaman praktis, untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Analisis dan pasar lingkungan, pemilik jajanan Sulawesi perlu terus-menerus memantau tren pasar, perilaku konsumen dan perubahan regulasi untuk dapat merespon tepat waktu. Fleksibilitas dan adaptasi, pemilik jajanan Sulawesi dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi baru dan mengubah arah jika diperlukan agar dapat bertahan dan berkembang. Faktor-faktor ini bisa bersifat internal dan eksternal, tetapi keterhubungan antara keduanya sangat penting.

Pentingnya UMKM makanan untuk mengadopsi praktik manajemen ketangkasan yang tepat guna untuk dapat beradaptasi dengan dinamika pasar yang cepat berubah dan menanggapi perubahan lingkungan bisnis secara proaktif. Dengan memperkuat kemampuan organisasi dalam hal ketangkasan, UMKM jajanan Sulawesi di Yogyakarta dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul dalam industri makanan dan minuman yang semakin kompetitif. UMKM jajanan Sulawesi di Yogyakarta memerlukan pendekatan yang berorientasi pada ketangkasan organisasi. Agar  pemilik UMKM perlu mengintegrasikan prinsip-prinsip ketangkasan ke dalam strategi bisnis untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis jajanan sulawesi dimasa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun