Mohon tunggu...
Egiwandi
Egiwandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Sapere aude

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dear Dea

30 November 2022   22:50 Diperbarui: 30 November 2022   23:14 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                      Surat Untuk Dea

Aku sengaja menulis sajak  ini untuk mu,

Karena hatiku sedang mengolara karena degup jantungmu. 

 Aku pernah menelusuri sunyinya malam

Tapi gemuruh suaramu menerawang melolong jauh. 

Dan malam  itu, aku langsung mencari gemuruh suaramu.

Aku sempat meragu dengan keraguaku, 

Ketika aku menatap dari kejauhan wajahmu yang mungil, di saat beradu pandang di tepi sungai Babilon. 

Mungkinkah gerak cinta itu saat pandangan pertama, menusuk ruang dan waktu sampai ke sumsum jiwaku

Sehingga jiwa yang nihil menjadi jiwa yang makna.

Ataukah cinta itu sebuah luka yang menusuk duka. "Ahhh rupa-rupanya tidak  dea" cintamu seperti  seorang filsuf yang membawa pada lentera hidup dan aku sungguh merasakannya.

sungguh murni cintamu

Dea...

Itulah  recehan rasaku, yang aku tuang pada secangkir tulisanku dengan semilir  hembusan senyummu

Hmmmmmmmm aku terbuai

Ohw ya dea.........

Satu yang tak kulupakan darimu ketika seberkas cahaya yang kau titipkan pada tiang awan kerinduan disaat mentari pagi menjelma dari sudut kamarku. 

Aku baru sadar ternyata seluruh hidupku adalah aku, 

aku yang tahu dari ketiadaan waktu

Terimakasih kamu pernah hadir dalam masa laluku.... 

Izinkan aku membawa semua kenangan ini, karena aku tahu, kita adalah dua rasa yang tidak saling menyatu tapi berdampingan.

Biarkan mentari menjadi saksi....

By: Egiwandi

Jogja, 29 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun