Mohon tunggu...
Egia Astuti Mardani
Egia Astuti Mardani Mohon Tunggu... Guru - Pejalan

Pendidik yang Tertarik pada Problematika Ummat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mantap! Napi Koruptor Dapat Kado Bebas Bersyarat, Rakyat Dihadiahi Hidup Susah, Bagaimana Kita Berbenah?

16 September 2022   12:43 Diperbarui: 16 September 2022   12:49 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Glen Carrie on Unsplash 

Lantas dari mana kita mulai berbenah?

1. Benteng Individu

Memang klise, tetapi poin benteng individu jelas harus dikuatkan sejak dini. Pendidikan anti korupsi tidak cukup sekadar bervisi mencetak individu yang berintegritas dan berdedikasi terhadap sesama manusia, tetapi yang utama berdedikasi terhadap Penciptanya.

Sebagai umat beragama, tindak korupsi jelas termasuk perkara dosa. Meski dilakukan secara sembunyi-sembunyi pasti ketauan jua oleh Tuhan semesta alam, Allah SWT.

Maka dari itu, iman dan taqwa pada individu harus ditanamkan sejak dini. Disinilah peran penting negara, masyarakat, sampai keluarga berkolaborasi dan saling melindungi.

2. Kontrol Masyarakat

Kita tidak bisa memungkiri bahwa masyarakat kita saat ini hidup dalam iklim sekulerisme kapitalisme, sebuah sistem hidup yang menjauhkan manusia dari kesadaran bahwa ia berada di bawah pengawasan Allah SWT.

Masyarakat sekuler menempatkan kenikmatan hidup dunia di atas segalanya, termasuk iman dan taqwa. Ini juga yang mempengaruhi gaya hidup para pejabat.

Meski digaji tinggi beserta tunjangan-tunjangannya, masih saja banyak pejabat korupsi. Faktor gaya hidup mewah menjadi salah satu pendorongnya.

Di tengah kondisi tersebut, masyarakat harus berisik menyuarakan kebenaran dan mengkritik penguasa dengan kebijakan-kebijakan kapitalistiknya.

Fenomena media sosial saat ini membuktikan bahwa suara masyarakat cukup berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah.

Terlepas dari aksi pembungkaman terhadap mereka yang bersuara atau pemerintah yang kerap pura-pura tidak dengar atau pura-pura lupa dengan janji-janji manisnya, masyarakat tetap tidak boleh memilih diam.

3. Negara yang bertaqwa

Jangan hanya menuntut individu saja untuk bertaqwa, negara juga harus bertaqwa. Apa itu taqwa? Menjalankan segenap perintah Allah dan menjauhi laranganNya, begitu sederhananya.

Negara yang bertaqwa adalah negara yang dijalankan menurut sistem yang tidak terpisah dari pengaturan Sang Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun