Mohon tunggu...
Eghar Anugrapaksi
Eghar Anugrapaksi Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa kedokteran yang mencari kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan featured

Apakah Indonesia Butuh Tambahan Dokter?

7 Februari 2016   20:20 Diperbarui: 23 Maret 2020   11:35 5306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Melakukan pembenahan sistem pendidikan kedokteran

Carut marut dan kontroversi yang menyelimuti sistem pendidikan kedokteran di Indonesia perlu dibenahi.

Mulai dari tahap preklinik dan klinik yang rawan privatisasi, hingga tahap internship yang masih memiliki banyak kekurangan disana sini harus segera ditangani oleh pemerintah.

Aksi nyata harus dilakukan pemerintah, seperti dengan memberikan alokasi dana lebih besar untuk kesehatan, terutama pendidikan kedokteran, dan peninjauan ulang sistem internship.

2. Moratorium fakultas kedokteran baru

Kondisi saat ini Indonesia memiliki 71 Fakultas Kedokteran (selengkapnya lihat infografis 3) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran negeri maupun swasta.

Masih perlu ditingkatkan
Masih perlu ditingkatkan
Fakultas-fakultas kedokteran tersebut memiliki akreditasi yang beragam, mulai dari A sampai C. Jumlah yang cukup banyak tapi masih belum cukup memenuhi kebutuhan kita.

Apakah kita akan menambah jumlah FK agar output dokter kita terpenuhi?

Jawabannya adalah tidak, karena diperlukan waktu lama untuk menyamaratakan kompetensi setiap lulusan FK di Indonesia, hal ini akan dibahas lebih detail di poin berikutnya.

Maka dari itu, perlu dilakukan moratorium fakultas kedokteran baru sehingga fokus kita kini hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran dan lulusannya, bukan untuk menambah kuantitasnya.

3. Sama ratakan kompetensi seluruh lulusan dokter di Indonesia

Kita harus mempertimbangkan bahwa banyak lulusan dokter di luar sana yang tidak memiliki kecakapan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun