Mohon tunggu...
Eggy Adrian Pratama
Eggy Adrian Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110034 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 11 - Pemeriksaan Pajak - Audit Investigasi Umum dan Perpajakan, Trans Substansi Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian

27 November 2024   22:04 Diperbarui: 27 November 2024   22:10 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Modul Prof Apollo

Immanuel Kant dalam Critique of Pure Reason memperkenalkan Table of Judgments, yang merupakan landasan logis untuk memahami cara manusia membentuk penilaian terhadap fenomena. Tabel ini mencakup empat aspek utama: kuantitas, kualitas, relasi, dan modalitas, yang masing-masing memiliki subkategori. Tabel ini bukan hanya instrumen logis, tetapi juga kerangka epistemologis yang memungkinkan manusia memahami fenomena empiris dalam konteks hubungan yang lebih luas.

Dalam konteks audit investigasi perpajakan, Table of Judgments dapat diterapkan sebagai panduan untuk mengevaluasi fenomena keuangan dan perpajakan dengan lebih mendalam. Auditor tidak hanya menganalisis data berdasarkan aturan formal, tetapi juga mempertimbangkan hubungan logis antara fakta, niat, dan konsekuensi dari tindakan perpajakan. Dengan mengadopsi logika ini, auditor dapat mengungkap substansi di balik fenomena yang tampaknya sesuai dengan aturan formal namun sebenarnya melanggar prinsip moral atau hukum yang lebih tinggi.

Penjelasan Tabel Kant dan Subkategori

1. Kuantitas: Judgments tentang Jumlah
Kuantitas dalam Table of Judgments berkaitan dengan jumlah elemen yang dinilai dalam sebuah proposisi. Subkategori kuantitas meliputi:

  • Universal (universal): Penilaian yang berlaku untuk semua kasus.
  • Particular (khusus): Penilaian yang berlaku untuk sebagian kasus.
  • Singular (tunggal): Penilaian yang hanya berlaku untuk satu kasus tertentu.

Korelasinya dengan Audit Investigasi Perpajakan:

  • Universal: Auditor mengevaluasi apakah suatu tindakan perpajakan mencerminkan pola yang berlaku secara universal, misalnya, apakah transaksi antar-perusahaan mengikuti prinsip arm's length.
  • Particular: Auditor menganalisis transaksi tertentu yang menunjukkan potensi anomali, seperti biaya yang tidak wajar atau aliran dana ke tax haven.
  • Singular: Auditor menyelidiki satu transaksi spesifik yang mencurigakan, misalnya, pembayaran ke entitas yang tidak memiliki aktivitas bisnis nyata.

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan besar melaporkan penggunaan jasa konsultan dari afiliasi di negara dengan pajak rendah. Auditor dapat:

  • Melakukan analisis universal untuk menentukan apakah pola ini terjadi di seluruh kelompok usaha.
  • Menganalisis dokumen khusus untuk mengidentifikasi pola di perusahaan tertentu.
  • Menyisir satu transaksi untuk mengevaluasi validitas dan substansinya.

2. Kualitas: Judgments tentang Sifat
Kualitas berkaitan dengan karakteristik proposisi, mencakup tiga subkategori:

  • Affirmative (afirmatif): Mengonfirmasi keberadaan fakta tertentu.
  • Negative (negatif): Menyangkal fakta tertentu.
  • Infinite (tak terbatas): Mengindikasikan sesuatu secara tak langsung, misalnya dengan mengecualikan fakta tertentu.

Korelasinya dengan Audit Investigasi Perpajakan:

  • Affirmative: Auditor memverifikasi fakta, seperti keberadaan transaksi yang didukung oleh bukti dokumenter.
  • Negative: Auditor menolak klaim yang tidak didukung bukti, seperti transaksi fiktif atau pengeluaran tanpa dasar.
  • Infinite: Auditor mengevaluasi elemen-elemen yang diabaikan dalam laporan keuangan, seperti pengungkapan transaksi terkait yang tidak dicatat.

Contoh Kasus:
Dalam investigasi biaya royalti, auditor dapat:

  • Mengonfirmasi (afirmatif) bahwa pembayaran royalti dilakukan sesuai dokumen.
  • Menolak (negatif) klaim jika tidak ada substansi yang mendukung bahwa royalti itu memberikan manfaat nyata.
  • Mengevaluasi dampak lebih luas (infinite), seperti dampak struktur royalti ini terhadap pembayaran pajak di negara lain.

3. Relasi: Judgments tentang Hubungan
Relasi dalam Table of Judgments mencakup hubungan antara subjek dan predikat, terdiri dari:

  • Categorical (kategori): Hubungan langsung antara subjek dan predikat.
  • Hypothetical (hipotetis): Hubungan bersyarat di mana predikat tergantung pada suatu kondisi.
  • Disjunctive (disjungtif): Hubungan alternatif di mana salah satu dari beberapa predikat dapat berlaku.

Korelasinya dengan Audit Investigasi Perpajakan:

  • Categorical: Auditor mengevaluasi hubungan langsung antara elemen transaksi, misalnya, hubungan antara biaya operasional dan pendapatan.
  • Hypothetical: Auditor mempertimbangkan hubungan bersyarat, seperti bagaimana perlakuan perpajakan berubah jika struktur perusahaan diubah.
  • Disjunctive: Auditor menganalisis skenario alternatif, seperti memilih antara metode transfer pricing yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun