Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. Hal ini telah termaktub dalam salah satu bunyi Sumpah Pemua, yaitu: "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Adapun bahasa Indonesia yang mesti digunakan adalah bahasa baku yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kekhasan dialek setiap daerah di Indonesia dapat dipersatukan lewat bahasa Indonesia yang baku, sehingga setiap daerah tersebut menyatu menjadi kesatuan bangsa Indonesia.
2. Pemberi Kekhasan
Penggunaan bahasa baku dapat menjadi ciri khas bagi setiap penggunanya, baik itu individu maupun kelompok. Dengan digunakannya bahasa baku dalam keseharian, maka individu ataupun kelompok tersebut akan menjadi pembeda diantara individu atau kelompok lainnya.
3. Pembawa Kewibawaan
Selain menjadi ciri khas, bahasa baku ternyata bisa menjadi pembawa kewibawaan bagi penggunanya. Orang atau kelompok yang menggunakan kata baku dalam kesehariannya akan diangggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati. Hal ini dikarenakan bahasa baku identik dengan formalitas dan kesantunan. Selain itu, orang atau kelompok yang menggunakan bahasa baku juga identik sebagai orang yang memahami dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia yang baik juga benar. Oleh karenanya, bahasa Indonesia yang baku dapat membawa kewibawaan bagi siapapun yang menggunakannya, baik individu maupun kelompok.
4. Kerangka Acuan
Bahasa baku dapat menjadi acuan seseorang dalam berbahasa. Hal ini karena bahasa baku merupakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga layak untuk menjadi acuan berbahasa seseorang. Bila seseorang mampu menggunakan bahasa baku dengan baik, maka orang tersebut dianggap sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Begitu pun sebaliknya, orang yang belum bisa menggunakan bahasa baku dengan baik, akan dianggap belum menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
C. jenis-jenis atau macam-macam teks di dalam bahasa Indonesia:
1.Teks Narasi
Narasi adalah jenis karangan fiksi atau tidak nyata yang menceritakan sebuah kisah dengan plot dan kronologi waktu yang disesuaikan dengan keinginan penulis. Tujuan dari penulisan narasi adalah sebagai media untuk menghibur pembaca melalui karangan fiksi penulis. Narasi memiliki 4 struktur utama diantaranya sebagai berikut:
- Orientasi, yaitu gambaran mengenai tokoh, watak, latar, dan plot karangan,
- Komplikasi, yaitu pengenalan konflik cerita,
- Resolusi, yaitu gambaran tentang akhir cerita baik sedih maupun bahagia, dan
- Coda, yaitu nilai atau pelajaran yang ingin disampaikan melalui penulisan karangan narasi.
Narasi memiliki karakteristik diantaranya sebagai berikut:
- Menyajikan jenis karangan yang ditulis berdasarkan urutan waktu,
- Disertai dengan tampilan dari pelaku utama dalam kejadian yang diceritakan, dan
- Latar di dalam teks narasi dgambarkan dengan jelas. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis karangan narasi sering ditemukan di cerita pendek, roman, novel, dll.